BUKA BERSAMA DI BAWAH PERMADANI LANGIT SENJA
Pepatah mengatakan “pembeli adalah raja”, ada juga yang menyebut “tamu adalah raja”. Di dunia pendidikan bolehlah kita menyebut siswa adalah raja. Sebagai seorang guru, marilah kita memberi dan membuka akses pendidikan dengan sebaik-baiknya agar para siswa berhasil dalam mengejar mimpi dan meraih cita-citanya.
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang mendatangkan keberkahan bagi seluruh umat manusia. Momentum yang melekat di bulan suci Ramadhan ini adalah buka bersama. Seakan menjadi gaya hidup anak jaman now, belum afdol jika di bulan Ramadhan mereka belum mengadakan atau mengikuti buka bersama (bukber). Mulai dari buka bersama keluarga, teman atau komunitas tertentu. Kemasan bukber pun bervariasi, tergantung kemampuan kantong atau budget yang tersedia. Pilihan menu dan tempat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya dana yang perlu disiapkan. Ada yang memilih bukber di rumah, warung kelas kaki lima, kafe, sampai tempat makan atau restoran skala hotel berbintang. Sederetan menu siap memanjakan lidah para konsumen, mulai dari penyetan, nasi bungkus, soto, cap jay, fu yung hai, tom yang sea food, sampai makanan yang asing di lidah orang timuran.
OSIS SMP Negeri 1 Tikung tidak mau ketinggalan untuk mengadakan acara bukber yang mengundang ibu Kepala Sekolah beserta jajarannya serta seluruh Pembina OSIS. Tidak perlu mewah, acara bukber dilaksanakan dibawah permadani langit senja SMP Negeri 1 Tikung. Berbuka dengan kurma dan gorengan menjadi lebih dari nikmat karena kebersamaan yang terjalin. Sholat Magrib berjamaah tetap menjadi prioritas, tidak ada alasan bagi seorang muslim yang taat untuk meninggalkan kewajiban tersebut. Menyantap nasi bungkus Boranan ditengah lapangan dengan ditemani lampu yang tidak terlalu terang menciptakan suasana bukber lebih bermakna. Makan dialam terbuka memberi keleluasan kita untuk melihat langit sebagai simbol kebesaran Sang Illahi. Marilah kita memaknai buka bersama tidak sekadar menikmati lezatnya menu yang dihidangkan dengan canda tawa, melainkan memaknainya sebagai sarana berbagi dan ibadah bagi kita.
Adakah yang membahagiakan bagi siswa selain kehadiran bapak ibu guru? Tidak ada. Buka bersama bukan semata-mata rutinitas atau ajang kumpul dan makan bersama, namun memiliki makna penting yaitu mempererat tali silaturahim. Semoga ibadah puasa di bulan Ramadhan ini dapat meningkatkan kualitas keimanan kita. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar