Motivasi menulis buku setidaknya didasari dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal muncul menjadi dorongan berkaitan dengan keinginan aktualisasi diri dan mencurahkan gagasan. Sementara faktor eksternal menjadi dorongan yang timbul dari luar penulis. Tututan kenaikan pangkat dengan membuat buku misalnya. Menulis karena dorongan internal akan menghasilkan tulisan yang lebih segar dan berkualitas. Menulis dilakukan dengan senang tanpa target waktu dan persyaratan tertentu. Tulisan karena faktor eksternal biasanya dilakukan dengan terpaksa dan kurang menikmati prosesnya, maka hasilnyapun tudak maksimal.

Bonus dari kegiatan menulis juga tak kalah menggiurkan. Memperoleh tambahan penghasilan dari royalti utamanya. Beriring mengalirnya uang tentu nama penulis ikut terkenal. Menjadi kebanggan tersendiri jika nama saya tertulis pada sampul-sampul buku. Akan menjadi teladan bagi murid saya terkhusus buat anak saya sendiri.

Guru mulia karena karya. Kesuksesan guru dan prestasi guru sekarang diukur dengan berbagai lomba penulisan tingkat kabupaten sampai pusat. Untuk pemilihan guru berprestasi syarat mutlak adalah berapa buku yang berhasil dipublikasikan. Sebagai guru muda banyak yang menggadang dan mendoakan karir saya akan sukses. Setidaknya menulis buku antologi dengan judul inovasi pembelajaran menjadi yang pertama. Kenyataan demikian semakin mendorong saya untuk terus mewujudkan buku atas nama saya.

Menjadi peserta penulisan sagu sabu juga menjadi alasan saya harus berhasil menulis buku. Banyak ilmu, strategi, dan langkah praktis diajarkan. Motivasi yang berapi-api dan menohok betapa pentingnya menulis buku disampaikan. Maka rasanya tidak ada alasan lain saya gagal dalam menghasilkan karya.

peserta pelatihan menulis sukoharjo