Sri Widowati

Asalamualaikum.... Sahabat, kenalkan nama saya Sri Widowati, seorang guru Matematika di salah satu SMA di Banyuwangi Saya lahir di kota Brem, Madiun Matemati...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERITA DARINGKU PAGI INI

CERITA DARINGKU PAGI INI

Pagi ini jam mengajarku penuh sekali. Jam 1-2 jadwal daring Matematika Peminatan dengan kelas XI MIPA 5. Lalu dilanjut Matematika wajib kelas XII MIPA 2. Akan tetapi karena mereka try out, maka kuliburkan dulu tatap muka dengan mereka. Langsung disambung jam 4-5 dengan kelas XI MIPA 6.

Kubuka laptopku. Kunyalakan dan kuaktifkan WA web serta Google meeting. Lalu kusapa murid2ku dengan ceria, penuh semangat dan cinta tentunya. Lalu pelajaranpun dimulai.

Mula-mula kutanyakan, tugas minggu lalu yaitu membaca modul, siapa yang sudah mengerjakannya? Silahkan kirim tanda jempol ke kolom chat. Maka munculah emoticon jempol di kolom chat sekitar 6 siswa. Kuucapkan terimakasih dan pujian buat mereka.

Lalu kutanyakan, yang sudah membaca tapi belum selesai sesuai jumlah yang saya minta siapa. Silahkan menuliskan tanda "love" di kolom chat. Maka bertebaranlah tanda "love" di kolom chat. Nampak wajah-wajah mereka di layar tertawa-tawa. Ada yang meminta maaf juga. Sayapun memuji, sambil berkata agar lain kali bisa membaca sampai selesai.

Lalu dengan asyik dan santai kami saling bercerita dan membahas materi. Suasana seru pun mulai terbangun. Karena setiap selesai membahas sebuah teori ataupun soal, saya selalu meminta siswa untuk memberikan respon di kolom chat dengan emoticon. Tersenyum atau jempol jika mereka paham. Dan cemberut atau sedih jika belum paham.

Jika ada yang mengirim emoticon cemberut atau sedih, selalu saya tanya, mengapa bersedih? Di bagian mana yang belum paham. Sampai mereka mengerti. Saya juga sering bercanda dan membiarkan sesama siswa saling berkomunikasi lewat zoom meeting.

Tibalah di menit-menit terakhir. Setelah muridku yang bernama Nafisa mempresentasikan pembuktian sebuah persamaan trigonometri. Teman-temannya mengomentari lalu kami semua memberikan aplause....saya membagikan sebuah soal pembuktian lagi.

Sambil menunggu ada siswa yang akan presentasi, kubuka web sman1giri.kubelajar.id untuk mengabsen siswa. Kupanggil satu-satu dan ternyata, dari 34 siswa ada 3 orang yang alpa.

Setelah selesai mengabsen, Gea muridku meminta izinn untuk mempresentasikan pekerjaannya. Sayapun mengiyakan dan mempersilahkan dia untuk mempresentasikan jawabannya.

Lalu....apa hubungannya cerita daring ini dengan foto biawak di atas?? Tidakkah pembaca bertanya-tanya?

Baik, saya lanjutkan.

Saya suka sekali daring dari meja makan yang lurus dengan pintu samping rumahku. Pintunyapun selalu kubuka agar hawa segar masuk ke dalam rumah. Kebetulan hari ini, bukan hanya pintu samping yang kubuka, tapi juga pintu pagar.

Kembali ke Gea. Ketika nampak di layar, Gea telah mengeklik "presentasi" dan mulai loading.... Tiba-tiba terdengar suara sepeda tril suamiku masuk halaman sambil berteriak..."biawak, awas biawak besar masuk rumah!"

Belum sempat hilang kagetku, tiba-tiba seekor biawak menerjang masuk rumah lewat pintu samping. Berlari dengan cepat ke bawah kursiku. Luar biasa!! Kaget dan takut jadi satu sehingga refleks aku berdiri di atas kursi sambil berteriak-teriak, "aduh mas..aduh mas..biawaknya ke sini!!"

Lupa mematikan monitor. Anak2pun tercengang melihat gurunya berdiri di atas kursi. Biawakpun ikutan kaget mendengar suara teriakanku sehingga lari makin masuk ke dalam rumah. Begitu biawak menjauh, aku ikutan berlari keluar dan memanjat kursi di halaman saking takutnya.

Suamiku masuk rumah sambil mencari senapannya.

"Doooorr!! Dooorr!! Dooorr!!

Terdengar tembakan berkali-kali

Lalu suamiku berkata. "Sudah mati yang...aman!!"

Bergegas aku masuk rumah karena akan menyambung pelajaran. Kasihan anak2 menunggu.

Namun ternyata.... gagal lagi. Karena di area dekat laptopku, darah berceceran di mana-mana. Jujur saja, saya ngeri. Dari jarak jauh aku berteriak, "ANAK-ANAK SILAHKAN LOG OUT!! PELAJARAN SAYA AKHIRI DULU. MOHON MAAF YA!! DI SINI BANYAK DARAH. KASIHAN KALAU KUOTA KALIAN TERUS JALAN!!"

"Iya buuuuuu, tidak apa-apa" sahut anak-anak.

Lalu terdengar suara ribut mereka berceloteh dan cekikikan.

Lalu....."sepi"

Suamiku yang sigap membuang bangkai biawak itu, lalu membersihkan darah-darah yang berceceran di lantai dan lemari.

Tepat jam mengajarku habis, lantai rumahku telah kembali bersih.

Banyuwangi, 18 November 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bosku

18 Nov
Balas

Penulis pemula yg sedang terus berlatih :D

18 Nov

Keren dan menegangkan ceritanya, sukses bu Sri Widowati.

18 Nov
Balas

Terimakasih ibu, atas suportnya

18 Nov

Mantab pake banget tulisannya bu..salam sukses selalu

29 Nov
Balas

Terimakasih bpk, sdh berkenan mampir :)

01 Dec

Bagus bun, Tetap semangat dan berkarya terus

18 Nov
Balas

Terimakasih ibu. Saling suport demi kemajuan nggih

18 Nov

Maturnuwun ibu, berkenan mampir dan membaca Saya benar2 masih seorang pemula.

18 Nov
Balas

Mantul ceritanya bunda Sri. Salam literasi

18 Nov
Balas



search

New Post