Pasar malam identik dengan segala permainan anak-anak dan berbagai hiburan rakyat lainnya, dan biasanya pasar malam ini ada di kota-kota kecil atau dipinggiran kota besar. Banyak masyarakat yg memanfaatkan pasar malam ini sebagai tempat hiburan atau tempat refreshing keluarga disela-sela kesibukan yg menyita waktu, karena memang di kota-kota kecil cenderung kekurangan tempat rekreasi untuk memanjakan buah hati.

"Umi...nanti malam adek mau nonton di pasar malam." rengek si bungsu.

Akhirnya aku tidak bisa menolak keinginan anakku untuk pergi ke pasar malam, dan benar saja bahwa pasar malam adalah tempat satu-satunya hiburan rakyat di malam hari untuk anak2 dan juga orang dewasa. Banyak permainan yg bisa di lihat di sana, malam hari di hari sabtu sebagai saksi bisu betapa masyarakat desa tumpah ruah di sana, mereka memang haus akan hiburan. Permainan banyak ditemukan di sana, mulai dari permainan anak-anak seperti: kuda putar, mobil putar, kereta api, rumah balon, mandi bola, perahu berayun, rumah hantu, kolam pemancingan, tong setan, dan masih banyak yg lainnya.

Sambil berdesakan kami mengunjungi setiap permainan dan anakku bertahan lama ketika bermain memancing ikan sungguhan di kolam kecil. Kebahagiaan yang ku lihat di raut wajahnya sambil menunjukkan hasil tangkapannya. Aku berpikir sekali-sekali tidak masalah anakku bermain di sini asal jangan mengganggu sekolahnya, karena biasanya pasar malam diadakan selama sebulan penuh.

Anakku merengek meminta melihat permainan tong setan, yaitu sebuah tempat seperti tong yang isinya adalah orang yang mengendarai motor mengelilingi tong tersebut sampai ke atas dengan ketinggian lebih kurang 5 meter. Dan pertunjukan pun di mulai, masuklah dua orang ke dalam tong mengambil motor masing-masing, dan betapa terkejutnya aku saat melihat salah satunya adalah gadis berjilbab. Dengan santainya dia mulai menghidupkan motornya dan mulai menjalankan motornya menuju ke atas sambil berputar. Berkali-kali aku istighfar membayangkan jika anak tersebut jatuh maka taruhannya adalah nyawa. Tapi yang terjadi dengan sangat mahir dia berputar di atas motornya dan terkadang dilepaskan setirnya, kemudian dia berdiri tegak diatas motornya tanpa memegang setir, itu dilakukannya berulang-ulang sambil sesekali tangannya menggapai uang saweran yang diberikan oleh penonton.

"Luar biasa..." kata-kata itu yang keluar dari setiap mulut orang-orang yang melihatnya. Jantungku berdetak kencang saat permainan itu selesai. Iseng-iseng aku bertanya pada gadis manis berjilbab itu keesokan harinya, ternyata dia hampir mengelilingi Indonesia untuk melakukan pertunjukan itu dan jarang pulang, dia dibayar Rp. 2 juta setiap minggu, angka yang bagiku benar-benar fantastis tapi resikonya luar biasa, kalau tidak meninggal mungkin patah tulang tapi sampai saat ini dia tidak pernah melakukan kesalahan fatal dan Alhamdulillah masih di lindungi Allah.

Gadis manis berjilbab itu kupandangi wajahnya, manis dan lembut, tidak terlalu tomboy. Dalam hati aku bertanya, "Apa orang tua mu tidak melarang Nak? ". Gadis manis ini harus mencari nafkah demi keluarganya dengan resiko yang berat. Disaat teman-teman se usiamu sambil tertawa-tawa masih meminta uang orang tua untuk sekedar jalan-jalan ke mall atau masih meminta uang sekolah untuk jajan tapi kamu mempertaruhkan nyawa untuk mencari uang demi keluarga. Ada rasa bangga padamu Nak, tapi ada rasa miris di hati melihat dirimu yang harus keliling daerah-daerah untuk mencari uang demi keluarga dan jarang berkumpul dengan keluarga. Kamu hebat. . .

Sebaiknya ada pihak yang peduli dengan hal ini, dia adalah generasi bangsa yang memiliki potensi, setidaknya keluarga yang harus melindunginya dengan mencarikan pekerjaan yang sesuai dengannya. Gadis manis berjilbab dalam tong setan, semoga Allah selalu melindungimu Nak, dan memberi rezeki dari pekerjaan yang sesuai untukmu. Aamiin ya robbal alamin .