Pendidikan di Indonesia sangat dilema karena orang murid menjadi kurang paham dengan pendidikan di jaman sekarang.Orang tua jaman sekarang lebih mementingkan urusan pekerjaan bukan pendidikan putra-putrinya. Kadang-kadang setiap hari tidak pernah melihat anaknya karena berangkat pagi, lalu pulang malam hari.

Melihat ke kamar anaknya sudah tidur, bertemu dengan anak-anak paling hari sabtu/minggu.Saya berbicara seperti iini ada fakta/ bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Contoh studi kasus murid kelas 1 SD di sekolahku :

Saya mempunyai murid bernama Tian, setiap harus berangkat ke sekolah ,anaknya rajin,hanya sayang , belum bisa membaca dan menulis .Setiap hari sekolah.Tian yang rajin sekolah tetapi di rumah tidak pernah belajar dam membaca di karenakan orang tuanya sibuk bekrekerja.

Saya yang selalu mengajarkan Tian untuk membaca dan menulis dari kelas 1 sampai sekarang, anaknya sudah kelas 4 sd .Tetapi kurang dukungan dari pihak orang tuanya.saat ini TIan masih belum lancar membaca. Dengan kurikulum sering diganti dari kurikulum sebelumnya. Akhirnya orang tua dan murid jadi bingung untuk mengarinya. Ada beberapa kurikulum di Indonesia seperti :

1. Kurikulum pada tahun 1975

2. Kurikulum pada tahun 2000 yang sebut KBK

3. Kurikulum 2006 KTSP

4.Kurikulum thn 2013

5.Kurikulum 2013 Edisi Revis Tahun 2016

Dengan cerita di atas bahwa kemajuan prestasi belajar putra -putri ada di tangan orang tua bukan di tangan guru. Kita sebagai pendidik hanya mengarahkan dan membimbing,mengevaluasi, Dengan Kurikulum kita sangat mudah agar siswa kita ada kemajuan dalam hal pendidikan .Semoga tulisan ini ada guna dan manfaatmya