Orang-orang besar di negeri ini terkenal karena menulis. Sebut saja Chairil Anwar dia ingin hidup seribu tahun lagi, namun Allah memanggilnya di usia 27 tahun. Karya yang telah tertulis berpuluh tahun itu tetap hidup hingga kini. Begitu juga RA Kartini di tengah belenggu adat yang menjeratnya dia menuliskan segala pikiran besarnya agar menjadi panutan generasi selanjutnya. Banyak lagi tokoh-tokoh seperti Dahlan Iskan, Chairul Tanjung, Pak Beye, dan yang lainnya besar karena tulisannya.

Dahsyatnya tulisan ini dapat memengaruhi jiwa seseorang. Tulisan tidak harus bagus, namun tulislah dengan hati agar diterima pembaca dengan hati pula. Jangan takut tulisan kita jelek dan tidak dibaca orang, dengan berlatih dan membaca tulisan orang lain sedikit demi sedikit dapat memperbaiki tulisan kita. Oleh sebab itu jangan berhenti menulis. Dengan menulis kita telah mengukir masa depan.

Manusia hanya sebentar menikmati dunia. Oleh sebab itu bawalah bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan yang abadi. Dengan menulis 2 tiket surga dapat diraih yaitu ilmu yang manfaat dan amal jariyah. Tulisan ketika dibaca oleh orang lain dan membawa ilmu baru tentu ini akan menjadi manfaat. Oleh sebab itu tuliskan kebaikan-kebaikan agar menjadi ladang pahala.

Kehidupan terus berjalan seiring perputaran waktu yang semakin terasa singkat. Kita tak tahu malaikat maut kapan menjemput. Buatlah tulisan sebagai cerminan pemikiran yang bermanfaat bagi orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga jariyah tulisan menjadi pembuka pintu-pintu surga untuk kita. Jangan berhenti menulis. Jadikan tulisan sebagai penebar kebaikan dan penambah keshalihan kita kepada Allah SWT.

Selamat menjalankan ibadah puasa

Ningrat Tuban Resort

7 Mei 2021