Semboyan Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani yang digagas Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara perlu dijadikan pedoman oleh para pendidik negeri ini. Keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh faktor guru. Guru sebagai garda terdepan kemajuan pendidikan seharusnya memang menjadi teladan. Pemberi semangat kepada para siswa dan tanpa lelah mendorong keberhasilan siswa.

Pikiran besar Ki Hajar Dewantara tentang pentingnya keteladanan bagi para siswa harus disikapi dengan tindakan nyata. Salah satu upaya untuk menjadi teladan adalah banyak belajar sebelum mengajar. Guru di era milenial dengan segala tantangan kemajuan teknologi harus mampu beradaptasi. Jika tidak maka, akan tertinggal jauh dari siswanya. Ujung-ujungnya guru tidak dipercaya dan cenderung diabaikan oleh siswa.

Istilah Jawa guru adalah jalma lipat seprapat tamat harus dimaknai bahwa tidak ada yang sulit dilakukan oleh guru jika ada kemauan yang kuat. Semua akan terasa mudah dan menyenangkan jika guru mau saling berbagi. Guru yang tua mendorong penguasaan budi pekerti siswa, karena banyaknya pengalaman yang telah diperoleh. Sementara guru muda yang mampu dalam hal teknologi membantu guru lain yang kurang menguasai bidang ini. Sungguh indah jika sinergi ini dilakukan. Tentu output siswa yang cerdas berkarakter dapat dihasilkan.

Keberhasilan pendidikan memang menjadi tanggung jawab bersama. Dinas pendidikan selaku pemangku kepentingan selalu membuat terobosan baru. Salah satunya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan kabupaten Tuban saat ini. Untuk mendorong guru-guru maju dan terus berkarya digelarlah Pameran Literasi yang menampilkan seluruh karya guru dan siswa. Pameran ini digelar di Pendopo Krida Manunggal Kabupaten Tuban. Pameran yang digelar mulai tanggal 28 April-2 Mei 2021 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Pameran dibuka langsung oleh Bapak Bupati dan wakil Bupati Tuban ini diikuti oleh seluruh satuan pendidikan dan komunitas belajar di kabupaten Tuban. Diantaranya: Ikatan Guru Penulis Tuban/IGPT, PGRI, IGI, dan Pusat Belajar Guru/PBG. Pameran ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung harus mengenakan masker, mencuci tangan sebelum masuk area pameran dan tetap menjaga jarak. Pengunjung juga dibatasi setiap sesi 50 orang. Pengaturan ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kerumunan.

Pameran dibagi menjadi dua sesi setiap hari. Sesi pertama pukul 08.00-12.00 dan sesi kedua pukul 13.00-17.00. Pada sesi pertama juga diadakan talk show yang menghadirkan tokoh-tokoh penggerak pendidikan di kabupaten Tuban. Hari pertama talk show menghadirkan pembicara Bapak wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Husein. Dalam arahannya Bapak Wabup mendorong kemajuan literasi khususnya penulisan buku-buku yang dapat memupuk karakter terpuji bagi para siswa. Wabup juga mengingatkan agar jangan sampai guru melakukan tindakan-tindakan tidak baik bagi siswa. Misalnya memukul siswa atau memberikan tugas yang berat dan tidak sesuai kemampuannya.

Buku-buku yang ditampilkan dalam pameran ini berjumlah kurang lebih 500 karya. Terdiri atas novel, cerita pendek, puisi, dan buku-buku pembelajaran. Pengunjung yang sebagian besar adalah siswa di kawasan perkotaan sangat antusias memilih dan membaca buku-buku yang menarik hatinya. Dari hasil survei yang dilakukan penulis banyak guru dan siswa yang berkeinginan untuk menerbitkan buku seperti yang mereka baca.

Pameran ini disutradarai oleh Cak Sariban dan Pak Deni dua tokoh pendidikan Tuban yang tidak diragukan lagi kemampuannya ini, semoga sukses. Kelak akan lahir penulis-penulis handal yang menjadi garda terdepan pencipta kemajuan pendidikan di kabupaten Tuban.

Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2021, semoga Allah SWT meridai semua langkah insan pendidik di negeri ini. Selamat berpameran semoga sukses.

Tuban, 29 April 2021

Ningrat Tuban Resort.