Sriyatni

Kepahitan hidup pernah ia jalani, dengan menjadi orangtua tunggal yang harus merawat ABK. Keadilan Allah sungguh dahsyat tiada manusia yang sanggup menyan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Resep Bahagia

Resep Bahagia

Tantangan Menulis Hari ke 11 di Gurusiana

Bahagia satu kata bukan untuk ditulis namun, dirasa. Pagi ini Jum'at 17 April 2020 kami melakukan kegiatan seperti biasa. Bersepeda santai keliling kampung dan persawahan di sekitar tempat tinggal kami. Ya, kami tinggal di Desa Sumurjalak kecamatan Plumpang kabupaten Tuban. Tempat kami tinggal dikelilingi sawah. Sawah-sawah ini waktunya panen padi, sehingga waktu kami bersepeda buliran padi menguning, membuat sejuk mata memandang. Sungguh indah alam desaku. Itu kataku dalam hati.

Di tengah perjalanan kami bertemu tetangga. Ia sedang melihat-lihat sawahnya yang besok akan dipanen. Sekarang petani tidak perlu bersusah hati jika panen tiba. Ada mesin combi yang siap sedia, hanya butuh 4- 5 orang buliran padi sudah siap sedia untuk dibawa pulang. Sungguh petani sangat terbantu dengan mesin combi ini. Gabah sudah bersih, jerami sudah terkumpul tinggal membawa pulang untuk makan sapi-sapi mereka. Mesin combi berjalan layaknya mobil di tengah sawah dan membabat bersih padi tanpa sisa.

" Ru jalan-jalan, nggih, sapa Pak Magrib tetanggaku.

" Mboten, sepedahan." Aku menjawab sambil bergurau.

Saya dan Abi berhenti sejenak untuk melepaskan lelah dan menikmati pemandangan di sawah. Kemudian lek Magrib tergopoh-gopoh mengambil sabit.

"Enteni diluk, nggih (tunggu sebentar). katanya sambil berlalu.

Rupanya dia memotong buah pisang ulin yang sudah masak di pohon. Ia kemudian menyerahkannya kepadaku.

Ah , aku tidak menyangka mendapatkan rejeki pagi ini. Namun, bingung juga bagaimana membawanya. Karena kami naik sepeda. Akhirnya Abi yang membawa dengan diikat pelepah pisang kering disetirnya. Sepanjang perjalanan pulang banyak yang bertanya. Panen ya, Bu. Aku menjawab dengan anggukan kepala, maklum mulut kami tertutup rapat oleh masker.

Inilah berkah hidup di desa. Kalau sayur dan buah bisa kita petik walaupun diberi oleh tetangga. Terima kasih Ya Allah atas segala nikmat-Mu.

Tuban, 18 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post