Sri Yuniati

Lahir dan besar di Jogja. sekarang tinggal di Magelang, mengajar di sebuah Madrasah di Temanggung. Bismillah, bergabung dengan gurusiana, berharap ketularan il...

Selengkapnya
Navigasi Web
Indigovera Bu Indah

Indigovera Bu Indah

Assalamu"alaykumWarohmatullahi Wa barokaatuh

Oleh :Sri yuniati

 

Pagi yang menyenangkan, 

Sesampai di WorkShop batik "Rayi Kennes", bergegas aku turun dari boncengan motor ojeg mas Lis. Mbak Eka, asisten bu Indah yang bertugas pada bagian pewarnaan telah menantiku di teras.

Tetiba dia beranjak dan sedikit berlari menuju ke belakang, ke arah ruang produksi,

"Ibu, bu Yuni sudah datang"

terdengar suara mbak Eka sedikit berteriak.

Ada apa gerangan, penasaran aku dibuatnya.

"O ya, segera apinya dibesarkan"suara  bu Indah.

"Assalamu'alaykum" sapaku sambil menuju ke arah bu Indah yang tengah duduk,asyik dengan cantingnya.

"Wa'alaykum salam,monggo bu Yuni, langsung saja kita ke belakang, proses pewarnaan siap dimulai lho, karena memang menunggu kedatangan panjenengan, biar melihat prosesnya" Jelas bu Indah membuatku semakin kagum dengan kedermawaan beliau dalam berbagi ilmu. Selalu ada ilmu baru setiap berkunjung ke Workshop beliau.

Bu Indah memang hebbat, diusianya yang tidak muda lagi selalu berkarya, motif-motif batik banyak dihasilkan, selalu mencoba hal yang baru, selalu enerjik, serasa tak punya rasa capek.

Kali ini beliau akan mencoba membuat batik dengan warna alam. Sebenarnya sudah biasa beliau membuat batik warna alam, tetapi kali ini menjadi beda karena pewarna yang dipakai adalah pewarna indigovera buatan sendiri dan dari hasil menanam sendiri. 

Pewarna indigovera adalah pewarna alam dari daun indigovera yang menghasilkan warna biru, ketika membeli di toko bentuknya adalah pasta.

Ternyata proses pembuatan warna indigovera tidaklah mudah, melalui proses fermentasi dengan campuran gamping dan air gula.Jadi daun indigovera dicampur dengan gamping dan air gula difermentasi dalam sebuah wadah atau bak yang ditutup rapat selama waktu tertentu.

Pada proses fermentasi ini,aroma tak sedap akan muncul, jadi kita harus tahan dengan bau menyengatnya.

Pewarnaan indigovera ini sedikit berbeda dengan pewarnaan menggunakan warna alam lainnya, seperti kayu mahoni, kayu tingi maupun jelawe. Dalam proses pewrnaan ini, setiap selesai satu langkah pencelupan dilakukan dengan hati-hati, dengan diusap pada semua permukaan agar warna benar-benar masuk ke dalam serat. Perbedaan lainnya adalah, setiap selesai satulangkah pewarnaan, kain harus didiamkan sekitar 5 sampai 10 menit dengan posisi digantung atau ditiriskan, ini tidak dilakukan pada pewarna lain.

Untuk mendapatkan warna yang kuat, pencelupan dilakukan sebanyak lima sampai sepuluh kali, setelah itu difiksasi atau dikunci dengan air kapur, tawas atau dengan tunjung.

Usai sudah proses pewarnaan dan fiksasinya, kini tinggal proses melorod atau menghilangkan malam dengan direbus.

Sambil menunggu proses melorod, Bu indah mengajakku melihat perkebunan indigoveranya yang berjarak sekitar limaratus meter dari rumah beliau. Tentu kesempatan yang sangat menarik bagiku,karena selama ini belum pernah melihat langsung pohonnya, melainkan hanya fotonya saja.

Setelah melewati pematang sawah yang mengasyikkan,sampailah akhirnya kami di perkebunan tanaman indigovera, daunnya mirip daun mlanding atau petai cina. Rimbun dan subur, banyak biji yang sudah tua. Bu Indah mempersilahkan kuambil bijinya untuk disemai dirumah, alhamdulillah. Adapula tanaman sayuran, singkong, ubi, pisang, labu, lengkap sekali, dan akupun dipersilahkan  memetik untuk dibawa pulang, maasyaaAlloh.

Saatnya kini kembali ke workShop untuk melihat hasil akhir pewarnaan indigovera. Biru menawan, biru khas warna alam indigovera. Sudah sepantasnya apabila harga batik warna alam indigovera relatif lebih tinggi dari pada warna alam lainnya, karena prosesnya memang lebih rumit.

Dua jam sudah bersama beliau bu Indah, banyak ilmu dan nasehat dari beliau, tidak saja tentang batik, tetapi juga tentang perjuangan hidup dan tentang hidup yang akan datang, yaitu hidup kekal kelak di akherat. Terimakasih banyak atas segalanya.

Jazakillah hairankatsiran

 

Wassalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh

  Magelang, 23 September 2021

16 Safar 1443 H

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah asik bun membuat batik saya teetarikembuat batik ingn menciba pewarnaan pakai canting

25 Sep
Balas

masyaallah. dapat ilmu hebat, Bu Yuni. foto mana foto, ha

24 Sep
Balas

Alhamdulillah, tayang menjelang deadline...terimakasih admin

24 Sep
Balas

Alhamdulillah Bu Chus...Itu sekarang dah ada fotonya..semalam Selak ngantuk..he..he....

24 Sep
Balas



search

New Post