JANGAN BERDEBAT
Sebuah diskusi yang sedang ramai di Grup WA, membuat semua orang berargumen sesuai pikiran dan pemahamannya masing-masing.
Diskusi pun berlangung seru, ramai, dan semua terlibat aktif dalam suasana bukan hanya penuh kata-kata lewat tulisan, namun ada yang tidak sabar mengetik langsung membuat voice note, menurutnya dengan bersuara bisa langsung to the point.
Perdebatan kecil mewarnai diskusi, semakin membuat ramai grup. Masing-masing menggunakan kalimat andalannya untuk berdebat, eh berdiskusi. Semuanya sibuk mengetik pesan, berpikir bahwa apa yang mereka sampaikan adalah yang terbaik dan paling benar.
Sanggahan, menyalahkan pun tak dapat dihindari, grup mulai ribut, sedikit.
Namun, ternyata komentar dengan nada menyalahkan menyentuh ruang hati paling dalam, melukai rasa yang berakhir perih. Ketersinggungan pun terjadi, saling marah.
Wahai Bapak dan Ibu guru, ada apakah ini? Bukankah ini grup untuk para pendidik anak negeri yang akan mengajarkan budi pekerti?
*****
Begitulah yang sering terjadi, obrolan berubah menjadi keributan, penuh kesalahpahaman. Padahal hanya karena persoalan kecil. Namun karena keegoisan kitalah, persoalan kecil dan receh yang kemudian bisa membuat MASALAH BESAR.
Seandainya kita bisa menghindari dari menuliskan kata-kata tak penting demi menanggapi hal-hal yang juga dianggap tak penting, maka itu bisa mencegah perdebatan, menghindari keributan.
Dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda: "Aku menjamin sebuah rumah di sekeliling surga bagi orang yang menghindari perdebatan sekali pun dia (yang) benar), (aku menjamin) sebuah rumah di bagian tengah surga bagi orang yang menghindari dusta sekali pun dia (hanya) bercanda, dan (aku menjamin) sebuah rumah di bagian atas surga bagi orang yang baik akhlaknya." (HR Abu Dawud).
Padahal kita diperintahkan untuk sebisa mungkin menghindari perdebatan, meskipun benar, karena itu termasuk akhlak yang baik.
Menghindari perdebatan, berhenti berkomentar yang memancing keributan, memiliki banyak manfaat, salah satunya seperti yang disampaikan di atas, bisa menghindari keributan/kesalahfahaman. Semuanya demi menjaga hubungan yang baik, menguatkan simpul silaturahmi.
Begitupun dengan marah, diharapkan kepada kita untuk tidak mudah marah, sebisa mungkin menghindari untuk marah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari).
Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik, bisa menahan diri dari perbuatan yang tidak baik, salah satunya menghindari perdebatan dan bisa meredam amarah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar