Sri Yusniar

Pendidik bocah - bocah di desa kecil di Deli Serdang....

Selengkapnya
Navigasi Web
Misi Pendidikan dalam Arus Kontroversi Politik

Misi Pendidikan dalam Arus Kontroversi Politik

Pendidikan adalah fondasi sebuah masyarakat yang maju dan beradab. Guru, sebagai agen perubahan dalam proses pendidikan, memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa. Namun, dalam situasi yang penuh dengan ketegangan politik, guru sering kali terjebak dalam pusaran politik yang kompleks.

Pendidikan haruslah netral dan tidak seharusnya terjebak dalam konflik ideologis atau partisan. Namun, dalam kenyataannya, guru sering kali menjadi korban dalam pertempuran politik yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang, bagaimana guru dapat mempertahankan kualitas pendidikan di tengah persoalan politik yang sedang terjadi.

Pertama-tama, guru sering kali diberi tugas untuk mengajarkan materi yang mencerminkan ideologi atau pandangan politik tertentu. Hal ini dapat membatasi kebebasan guru untuk memberikan pendidikan yang objektif dan netral. Guru yang menolak untuk mengikuti arus politik tertentu dapat menghadapi tekanan dan ancaman yang signifikan.

Selain itu, pembiayaan pendidikan juga seringkali menjadi alat politik. Guru dan sekolah mungkin mengalami perubahan dana atau sumber daya yang signifikan berdasarkan perubahan pemerintahan atau kebijakan politik. Ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan mengorbankan kualitas pendidikan.

Guru juga dapat menjadi subjek retorika politik yang keras. Pahlawan tanpa tanda jasa ini sering dijadikan sasaran kritik oleh politisi yang berusaha memperoleh dukungan publik. Ini dapat merusak reputasi guru dan mengurangi rasa hormat terhadap profesi ini.

Namun, guru juga memiliki kekuatan besar dalam pusaran politik. Ia dapat memengaruhi perubahan sosial dan politik melalui pendidikan yang diberikan. Kemudian guru dapat pula mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, persatuan, dan pemahaman yang mendorong masyarakat untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab.

Menghadapi situasi politik di Indonesia yang kian memanas, guru harus memegang teguh prinsip-prinsip pendidikan yang netral dan objektif. Ia perlu berjuang untuk menjaga integritas pendidikan mereka dan memastikan bahwa nilai-nilai kritis dan moral tetap terjaga. Guru juga perlu berkolaborasi dengan rekan-rekan mereka untuk melindungi profesi mereka dan memperjuangkan pendidikan yang berkualitas.

Dalam masyarakat yang dipenuhi dengan konflik politik, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk arah masa depan. Dengan menjaga kualitas dan integritas pendidikan, ia dapat pula membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik, lebih cerdas, dan lebih bertanggung jawab, terlepas dari pusaran politik yang melingkupinya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

27 Oct
Balas

Terima kasih Bapak, salam litrasi.

27 Oct

Mantap ulasannya

27 Oct
Balas

Terima kasih Bu.

27 Oct

Terinspirasi, semoga guru selalu terbaik,,,

27 Oct
Balas

Terima kasih, aaaamiiin.

27 Oct

Tulisannya keren dan inspiratif. Salam Literasi.

27 Oct
Balas

Terima kasih. Salam literasi.

27 Oct



search

New Post