Bertanam di Perjalanan
Bertanam di perjalanan
Ketika bumi semakin renta
Rapuh rawan runtuh dalam sekali sentuh
Densitas nya tak lagi Sekokoh dulu
Beban makin berat waktu ke waktu
Energi dan mineral disedot segala arah dan rupa
Memungkinkan terjadinya rongga rongga
Bumi menua tak lagi perkasa
Butuh sentuhan sayang seiring doa doa
Kaki melangkah, bertanam, istighfar. . .
Melangkah, bertanam, berdoa . . .
Bertanam di perjalanan. . . Menebar kesejukan. .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Berharap perjalan ini penuh redoNya
4 jempol tuk bu Susiani
Terimakasih Ibu
Asyik puisinya bu
Trimkasiih Ibu