Catatan Refleksi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan II Kabupaten Gowa

Penulis: St. Chadidjah

Setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Berani keluar dari zona nyaman juga bukan hal gampang. Tidak ada perkara mudah jika harus bertahan dan konsisten menjalani sebuah pilihan, di mana pilihan tersebut juga bukan sebuah kebetulan. Dikatakan bukan sebuah kebetulan, sebab mereka mengikuti seleksi berlapis-lapis. Dan ketika dinyatakan “lulus” mereka pun harus melewati rute yang berkelok dan berliku. Naik turun lembah yang terjal dan curam dalam memperjuangkan signal tetap baik, memastikan v-con tetap bernapas, dan memastikan seluruh tugas yang menjadi tagihan harus rampung dan terunggah. Hanya orang-orang yang berjiwa tangguhlah yang sanggup bertahan. Kerasnya penggemblengan dan tempaan Pendidikan Guru Penggerak membuat perjalan “ngeri-ngeri sedap.” Pada akhirnya, apa yang menjadi pilihan mereka adalah sebuah kado terindah di penghujung tahun.

Lagu Mars Guru Penggerak telah berkumandang, pernyataan komitmen bersama sebagai Guru Penggerak pun telah diikrarkan. Selebrasi kemenangan juga telah dirayakan. Namun, kita harus memastikan bahwa, kemenangan dari perjuangan panjang tidak boleh berlama-lama dalam euforia yang menina bobokkan. Kita harus kembali pada komitmen, bahwa ada yang yang telah menunggu bakti kita. Mereka menunggu dengan segala harap dan selaksa doa. Yah, siapa lagi jika bukan anak-anak didik kita. Anak-anak yang kelak menjadi pewaris dari tinta emas yang telah kita torehkan. Anak-anak yang akan menerima tongkat estafet perjuangan dan bakti kita. Sebab merekalah yang sang Generasi Emas, generasi harapan masa depan bangsa yang kita cintai ini. Sepak terjang mereka kelak, diawali dari apa yang telah kita jejakkan hari ini.

Melalui goresan pena ini, ijinkan saya untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada “Mas Mentri” yang dengan ide cerdasnya, telah meletakkan pondasi yang kokoh untuk transformasi pendidikan Indonesia yang masif di seluruh penjuru negeri ini. Insya Allah, gaung “Merdeka Belajar” akan terus menggemah seiring derap dan langkah kaki dari para Guru penggerak. Untuk itu, wahai Guru Penggerak, negeri ini memanggilmu, kawan. Sekaranglah waktumu. Tunjukkanlah baktimu kepada sang Ibu Pertiwi.

Gowa, 19 Desember 2021