St. Chadidjah

Guru di SDN Centre Malino, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa Sulawesi Selatan...

Selengkapnya
Navigasi Web
REFLEKSI PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI (Memaknai Merdeka Belajar) Hardiknas Tahun 2021

REFLEKSI PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI (Memaknai Merdeka Belajar) Hardiknas Tahun 2021

REFLEKSI PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI

(Memaknai Merdeka Belajar) dalam Rangka Hari pendidikan Nasional Tahun 2021

Penulis: St. Chadidjah

Setahun lebih pandemi covid-19 telah menohok hampir seluruh sendi-sendi kehidupan kita. Tak ada satu pun sektor yang tidak terdampak oleh kedatangannya. Sehebat apapun, sekuat apapun, sekaya apapun, sekaliber apapun, tak ada yang tidak merasakan dampaknya. Dunia dihempas, diporak-porandakan, diombang-ambing, bahkan diluluhlantakkan olehnya. Oleh virus yang berukuran nano. Yang tak dapat dilihat secara kasat mata. Namun, sangat mengerikan. Ditakuti oleh berjuta-juta penduduk di dunia. Menghantui hampir seluruh negeri, ibarat bayangan yang selalu mengikuti tapi tak terlihat. Menjadi momok mengerikan yang sangat menakutkan. Menjadi monster pemangsa yang melenyapkan jutaan nyawa. Korban berjatuhan setiap hari. Seolah yang lain hanya menunggu waktu. Kapan menjadi santapan berikutnya.

Namun, manusia adalah makhluk terhebat yang diciptakan oleh Allah SWT. Manusia adalah khalifatul fil ard. Manusia adalah sebaik-baik makhluk ciptaan-Nya. Yang diberi akal untuk memaknai setiap peristiwa. Memaknai bahwa sesungguhnya, “setiap penyakit pasti ada obatnya.” Dan bahwa penyakit hanyalah selembar ujian dari Sang pencipta. Yah, kita semua memang sedang mengukuti ujian. Untuk lulus dengan nilai yang sempurna, tentunya kita harus disiplin. Dan ujian pandemi ini, dapat kita lewati dengan mulus jika kita disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan penuh kesungguhan.

Penerapan protocol kesehatan menjadi hal wajib dilaksanakan. Pembelajaran untuk menerapkan protocol kesehatan ternyata tidak gampang. Tidak semudah membalik telapak tangan. Atau tidak semudah mengucap sim salabim abra kadabra. Sebab penerapan protocol kesehatan harus berbarengan dengan perubahan mindset dan perubahan prilaku. Untuk merubah pola pikir serta merubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Sehingga untuk merubah kebiasaan maka harus dirubah dengan kebiasaan pula.

Kebiasaan berkerumun di tempat-tempat umum, kongkow-kongkow di warung-warung atau café-cafe, cipika-cipiki ketika bertemu adalah hal yang harus dirubah. Dirubah menjadi kebiasaan tinggal “di rumah aja”, menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin, dan senantiasa memakai masker. Pembiasaan ini pada dasarnya, tidak lain tidak bukan adalah bagaimana kita dapat menerapkan kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sesungguhnya adalah sebuah pembelajaran bagi kita semua yang harus kita mulai dari diri kita masing-masing. Yang pada akhirnya akan membawa perubahan yang luar biasa bagi lingkungan di sekitar kita.

Untuk memaksimalkan agar perilaku hidup bersih dan sehat ini menjadi sebuah budaya yang mengakar di kalangan masyarakat. Maka, PHBS harus dimulai dari ruang-ruang kelas. Ruang-ruang kelas harus menjadi tempat menggodok prilaku ini. Dan guru adalah aktor/ terbaik untuk memerankan setiap pola pikir dan prilaku tersebut.

Lantas bagaimana hal ini dapat terjadi jika guru tidak berada di ruang kelas? Apakah dapat maksimal sementara guru tidak melakukan pembelajaran di kelas? Ruang kelas dimaksud di sini bukanlah ruang kelas sebagaimana ruang ukuran 8x7 tempat siswa dan guru di sekolah. Tetapi lebih kepada pemaknaan dari apa yang disampaikan oleh Bapak Pendidikan kita Kihajar Dewantara yang mengatakan, “Setiap orang adalah Guru, dan Setiap tempat adalah Kelas”. Jadi, apa yang disampaikan oleh Sang tokoh kita adalah hal yang sangat urgen. Artinya, untuk belajar tidak terikat oleh tempat. Belajar bisa di mana saja. kapan saja dan dengan siapa saja. Makna kalimat bijak ini sangat terasa di masa pandemic. Sehingga pembelajaran di masa pandemic ini tetap dapat berlangsung. Sehingga sekolah dapat memilih pembelajaran, apakah secara daring maupun secara luring.

Pembelajaran tidak bisa dibatasi oleh sekat-sekat dinding kelas. Pembelajaran tidak boleh berhenti hanya karena sebuah wabah. Kitalah yang membuat pembelajaran menjadi bermakna. Kitalah yang membukakan mata dan hati siswa mau belajar. Kitalah yang membuka pintu dan jendela agar hawa pendidikan tetap tercium semerbak sepanjang masa. Kitalah Sang pelopor pendidikan. Kitalah Sang Pembaharu pendidikan dan kejayaan bangsa. Untuk itu ijinkan saya untuk mengucapkan kepada seluruh Insan Cendikia Sang Pendidik Bangsa. Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021.

Malino, 02 Mei 2021

#Hadiknas2021

#SerentakBergerak

#MerdekaBelajar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat Hari Pendidikan Nasional bunda

02 May
Balas

Selamat, sama-sama, Bunda!

02 May

Ulasan yg sangat brgizi

04 May
Balas

Terima kasih banyak Bunda!

04 May

Hidup guru##Hidup PGRI#Solidarita#Yes,yes, yes

04 May
Balas

Yes! Terina kasih banyak atas apresiasinya, buda Haji!

04 May

Mantap ulasannya . Selamat hari pendidikan Nasional

02 May
Balas

Terima kasih banyak Bnda, atas apresiasinya! Selamat Hardiknas untuk kita semua!

02 May



search

New Post