Penulis: St.  Chadidjah

Tak bisa dimungkiri,  menanam dan merawat bunga, ternyata mampu mendatangkan rasa bahagia.  Rasa bahagia itu,  ternyata, tidak timbul dengan sendirinya.  Akan tetapi,  rasa bahagia itu timbul karena adanya kedekatan emosional antara si penanam dan bunganya.  

Lah,  kok bisa?  Tentu saja bisa.  Bunga adalah makhluk hidup juga, kan? Yah,  karena itulah, ketika si penanam memperlakukan tanamannya/bunganya layaknya manusia yang butuh kasih sayang,  maka yakin,  si bunga pun akan memberikan timbal balik kepada si penanam dengan rasa kasih sayang pula.  Namun,  bentuk kasih sayang yang dinampakkan oleh bunga adalah dengan memperlihatkan keindahannya. 

Indikator keindahan yang dinampakkan si bunga adalah dia akan tumbuh subur,  daun-daunnya hijau segar,  dan ia pun akan mengeluarkan kuntum bunga yang indah.  Selain itu,  ia akan berkembang biak dengan sangat cepat. 

Nah,  ketika si penanam melihat bunga-bunganya tumhuh subur,  yakin seratus persen,  pasti si empunya bunga akan sangat bahagia.  Yah,  rasa bahagia itulah, yang meningkatkan imunitas tubuh kita tanpa disadari.  Dan ketika imunitas tubuh kita meningkat,  kita tidak gampang terserang penyakit. Selain itu,  kita tidak akan kehabisan pasokan oksigen.  Sebab,  alam menyediakannya dari tanam-tanaman yang ada di sekitar kita.  Termasuk bunga yang kita tanam.  

Bukankah di tengah pandemi covid-19 yang merajalelah ini,  kita diminta untuk senantiasa meningkatkan imunitas tubuh kita?  Nah, loh. Jika menanam bunga dapat meningkatkan imunitas tubuh kita,  lantas,  mengapa kita tidak mencoba untuk menanam bunga?  Atau menanam tanaman produktif lainnya?  Sekali lagi,  tidak ada kata terlambat.  

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulisHari_179