Sekuntum Mawar Merah
#TantanganGurusiana
#Tantangan Menulis 60 Hari (Part 35)
Sekuntum mawar merah
Yang kau berikan kepadaku
Dimalam itu, ku mengerti
Apa maksudmu...
Dari dulu kusimpan
Bunga pemberian darimu
Biar ku lihat, ku terkenang pada dirimu
Bunga mawar merah satu tanda cinta
Yang berarti bahwa kau cinta padaku
Dengan senang hati ku terima cintamu
Karena aku juga cinta kepadamu
Oh bahagia, dua hati telah berpadu...dan seterusnya.
Indah benar syair ini kalau kita amati, sungguh indah teramat indah. Tak satupun syair bang haji Rhoma Irama yang tidak bagus, semua bernilai sastra tinggi dan sangat laku di pasaran. Tidak tau kenapa tiba- tiba teringat karya-karya bang haji yang tidak sedikit, semuanya bagus, ketika melihat bunga di salah satu ruang rumah saya.
Saya jadi berpikir, begitulah karunia Allah, bila telah berkehendak, maka kepada siapapun itu bisa terjadi, termasuk lagu-lagu beliau yang nge-hits, berasal dari tulisan-tulisan yang disusun, dirangkai begitu indah dan di aransement, jadilah sebuah lagu.
Lewat lagu bisa berkarya dan berdakwah, tak lupa dalam sebuah lagunya, selalu ada nilai dakwahnya, begitulah kalau menjadi orang berilmu, apapun bisa diramu menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Mungkin sebagian orang menganggap sepele, aaahh...apa itu tulisan ecek-ecek, gak ada bobotnya, justeru dari yang dianggap ecek-ecek itu, manusia akan berpikir, mudah mengapresiasi karya orang lain, dan ada ilmu disitu yang bisa diambil.
Kok bisa ya...ooo kok bisa ya bang haji menulis begitu indahnya, berdakwah pula, mungkin sebagian orang juga tidak menyukai karya-karyanya, tetapi bila seseorang mempunyai jiwa seni, akan merasakan nilai estetikanya yang luarbiasa dari setiap karya-karya nya.
Semangat bang haji, untuk terus berkarya. Karyamu indah dan menawan bak secawan anggur dalam dinginnya malam siap menghangatkan badan, yang perlu selimut malam.
Adalah saya yang tidak pandai menulis, tetapi dengan terus mau melakukan, maka akan terus ada ilmu yang bisa diambil dari setiap goresan tangan atau ketikan tangan dari tuts hp yang kita lakukan.
Terus semangat para pejuang literasi, ide tak akan pernah berhenti kalau kita mau bergerak dan berkarya, apapun itu, sedikit atau banyak ilmu yang bisa diambil dari tulisan kita, kita sudah bergerak dalam wujud nyata.
Mawar merah adalah sebuah kiasan bagi perempuan-perempuan tangguh, walaupun tanpa ide masih tetap berkarya. Tetap semangat semua yaa...
Khairu an-Nas anfauhum li an-Nas (Khairun nas anfauhum lin nas), sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Semoga bermanfaat!
Salam Literasi!
The Sunrise of Java.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar