Cerdiknya Sang Buruh Proyek
#TantanganGurusiana hari ke-379
Himbauan tidak boleh mudik tidak bisa membendung rasa kangen Pak Amat kepada keluarganya. Berbagai cara dia lakukan untuk tetap mudik. Pak Amat adalah saudara sepupu saya. Dia bekerja di Surabaya. Dengan adanya penyekatan disetiap titik jelas dia tidak bisa mudik.
Mungkin karena sehari sebelum malam takbir, anak semata wayangnya menangis karena waktu video call agar bapaknya pulang. Putranya masih usia 3 tahun, jadi masih lucu-lucunya. Melihat anaknya menangis mau tidak mau dia harus berpikir bagaimana dia bisa mudik. Tapi melihat berita tentang penyekatan sampai harus melewati lima pos rasanya tidak mungkin bisa mudik.
Namun, tekatnya untuk mudik demi ibu, istri, dan anaknya membuat dia mencari cara bagaimana bisa melewati pos-pos tersebut. Akhirnya dia putuskan untuk mudik dengan cara memakai pakaian yang dia gunakan ketika dia buruh bangunan. Dengan pakaian yang penuh dengan semen dan sepatu boat proyek seakan-akan dia baru pulang kerja. Tas yang berisi pakaian dimasukkan tas punggung dan dimasukkan ke sak dan di atasnya dia beri peralatan tukang. Dengan cara ini ternyata membuat dia bisa lolos dari pantauan petugas disetia pos. Mungkin petugas menyangka dia baru puang kerja. Ketika dia kerumah cerita pengalaman dia untuk bisa lolos dari petugas. Saya langsung bilang,”cerdas juga sampean,Le.” Dia malah ngakak.
Jember, 13 Mei 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar