St. Munifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Saya Memanggilnya Pak De

Saya Memanggilnya Pak De

#TantanganGurusiana hari ke-347

Mohammad Nur Sholihin nama lengkanya biasa dipanggil mas Sholihin oleh teman-teman sesama bisnis di mulitilevel Halal Network International (HNI). Cowok yang memliki perawakan yang tinggi dan kategori kurus. Kalau dilihat dari wajahnya yang kalem dan nampak pendiam, mungkin orang tidak percaya kalau dia sudah sosialisasi produk dari HNI, suaranya langsung lantang dan sangat meyakinkan. Sehingga setiap orang akan tertarik dengan apa yang dia tawarkan.

Saya mengenalnya ketika bergabung menjadi stokis dari HNI. Saya pertama mendengar namanya, saya pikir sudah bapak-bapak. Ketika dia kerumah ternyata sosok cowok yang masih muda sekali.tapi kiprahnya dibisnis HNI sudah menjadi Executif Direktor (ED) dengan tentunya tidak mudah untuk menjadi ED. Tapi karena keuletannya dan ketelaten serta kesabarannya membangun kepercayaan dengan mitra-mitranya membuat dia cepat meraih kepangkatan ED di HNI. Usianya masih sangat muda (22 tahun), tapi kiprahnya di HNI.

Saya memanggilnya ‘Pak De’, hal ini bukan tanpa alasan. Wajahnya cakep, kulitnya yang putih menambah ketampanannya. Tapi saya lebih senang memanggilnya ‘Pak De’ karena dia sering pakai baju seperti bapak-bapak. Mungkin karena setiap hari dia harus berhubungan langsung dengan mitranya yang rata-rata emak-emak. Sebagai seorang mentor tiap hari dia harus keliling untuk House Sharing (HS). Yang paling sering dia HS ke kelompok pengajian muslimat, pondok pesantren, sekolah-sekolah, dan dimanapun ketika mitranya (stokis) meminta bantuannya untuk mensosialisasikan produk HNI.

Mungkin karena alasan di atas, sehingga dia harus berpenampilan seperti bapak-bapak. tapi saya kagum padanya karena usianya yang masih sangat muda, tapi dia sudah menjadi seorang enterprener handal ditengah terpuruknya mental anak zaman now yang lebih senang nongkrong di cafe-cafe. Di mana mereka tidak tahu apa yang harus mereka siapkan untuk masa depannya. Pemikirannya yang luar biasa dan membuat saya merinding, ketika dia bilang kalau dia akan menikah jika dia sudah bisa membahagiakan ibunya. Salah satu keinginannya adalah memberangkatkan haji ibunya. Bahkan karena sayang dan hormatnya kepada ibunya, dia rela melepas pekerjaannya yang gajinya lumayan besar. Hal ini dia lakukan karena harus merawat ibunya yang terkena stroke. Andai semua pemuda Indonesia seperti dia, penulis yakin Indonesia perekonomian indonesia pasti akan mampu menyaingi perekonomian negara-negara tetangga. Sebagai mitranya, saya hanya bisa berdoa semoga Allah SWT segera mewujudkan apa yang menjadi keinginan mulianya. Dan segera dipertemukan dengan jodoh yang sholeha.

Jember, 11 April 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow.. Kereeen, seandainya.. Pasti itu dalam pikiran para emak emak

12 Apr
Balas



search

New Post