#TantanganGurusiana hari ke-411

Tak ada penyesalan dalam hati ini ketika saya mendengar perjuangan outra semata wayang saya gagal dengan cita-citanya. Mengapa? Karena saya tetap bangga dengan semangatnya dan tidak pernah mempermasalahkan kegagalannya karena dicurangi dengan sistem yang sudah mengakar.

Saya tetap yakin semua karena ketentuan Allah, dan ketentuan Allah tidakernah salah. Pasti rencana Allah akan lebih baik dan indah dikemudian hari. Mau protes kepada siapa? Protespun percuma. Saya bangga dan tidak penyesalan sedikitpun dalam hati ini atas kegagalannya.

Saya baru menangis ketika putra saya meminta maaf karena belum bisa bahagiakan saya dengan kesuksesannya. Meskipun dia sudah berusaha semaksimal mungkin. Air mata langsung tumpah begitu saja melihat dia mencium tangan saya sambil meminta maaf. Hal ini yang membuat dada sesak, meskipun putra semata wayang tapi dia begitu tawaduk kepada kami dan tidakmanja seperti anak tunggal yang lain. Ibadahnya jangan diragukan lagi, kami tidakpernah mengingatkannya untuk sholat atau ibadah yang lain. Malam dia tetap menjalankan qiyamullail.

Yang paling trenyuh lagi, dia malah menghibur kami agar kami tidak boleh menyalahkan siapapun atas kegagalannya apalagi sampai menyalahkan Allah karena belum kabulkan hajat kami. bagai dinginnya es yang saya rasakan mengalir dalamdenyut nadi atas apa yang dia ucapkan. Diakhir nasehatnya kami disuruh untuklebih meningkatkan ibadah kami karena Allah pasti mempunyai rencana yang lebih baik. Saya benar-benar bangga padamu, Nak. Tetap semangat dan tetap berprasangka baik. Karena apa yang terjadi adalah ketentuan Allah. Terima kasih ya Allah, Engkau telah menganugerahi kami putra yang begitu sholeh, semoga kesuksesan yang lain telah Engkau sediakan. Aamiin.

Jember, 14 Juni 2021