Motivasiku Mengikuti e-Training Guru Melek IT ( Dogmit ) ala Pak Sukani

Oleh Suaefi Latief

Beberapa hari yang baru lalu, saat kubuka kotak masuk email pribadiku, ada kiriman Pak Sukani lagi. Beliau seorang praktisi pendidikan yang kebetulan bersama Kelompok Guru Era Digital yang ahli atau menguasai IT, berusaha menularkan ilmu dan ketrampilannya pada khalayak umum melalui Diklat secara daring. Jujur alamat emailku ada padanya karena pernah daftar semacam pelatihan berbasis teknologi dan informasi, tapi saat harus mengeluarkan isi dompet, padahal saat itu lagi bokek beneran, aku tak berlanjut jadi muridnya.

Sejak penawaran pertama itu berikutnya bertubi-tubi undangannya selalu datang setiap kali beliau membuka kelas baru. Tapi aku tak bergeming. Kali berikutnya ini bukan karena sedang pailit, tapi karena tak pikir untuk mengikuti kelas tersebut biar jadi melek iT maka kitanya harus sudah agak melek dulu terhadap gawai dan teknologi yang jadi penyokongnya. Kalau kitanya benar-benar buta atau setidaknya masih 'belekan' terhadap IT ini, maka kesulitan besar yang akan dihadapinya. Jujur, aku ini tergolong guru jaman old yang menghirup atmosfer jaman now dapat dipastikan besarnya tantangan selama mengikuti diklat ala Pak Sukani ini.

Oya, aku jelaskan juga bahwa judul tersebut menggunakan istilah "dogmit" karena sejatinya Pak Sukani sendiri yang mempopulerkannya. Dogmit itu bukan mahluk astral atau alien dari extra galaksi kita, The Milkyway. DOGMIT adalah kependekan dari Diklat Online Guru Melek IT. Jadi jelaslah sasarannya adalah guru. Materi-materinya pun tak begitu jauh dari keseharian guru sebagai pengajar di sekolah. Menurut laman resminya, Dogmit adalah suatu pelatihan daring yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru Era Digital (KGED) Indonesia dan Guru Melek IT Centre. Visi utamanya juga keren, "Mendorong guru agar melek IT dalam pembelajaran, sehingga belajar bisa kapan saja dan di mana saja". Jadi mirip iklan produk minuman terkenal, ya?

Bahkan tulisan ini pun berkaitan dengan penugasan pada hari ke-2 diklat. Semua peserta angkatan ke 20 ini diwajibkan menulis artikel dan dipublikasikan di situs www.kompasiana.com atau di blog pribadi jika punya. Aku sih nekat saja menulisnya di Gurusiana ini. Daripada harus ribet buat akun baru di Kompasiana, tak pikir Gurusiana juga oke, koq? Anda semua setuju, kan?

Satu lagi manfaat aku mengikuti diklat Dogmit ala Pa Sukani ini yaitu writer block yang menderaku selama berbulan-bulan tidak menulis di Gurusiana jadi terdobrak akhirnya! Ini sesuatu yang patut dirayakan. Horee!

*****************