Suardam Djamadi, S.Pd., M.M.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DEWA PERANG 'CORONA'

“Siap Pak” Demikian kata terakhir yang keluar dari mulut Letnan Komar sebelum meninggalkan rungan komandannya. Letnan Komar baru saja melaporkan kejadian istimewa di Markas Komando di mana tiga orang tahanan yang akan dieksekusi mati minggu depan berhasil meloloskan diri dan membawa serta dua orang tahanan teroris lainnya.

Kapten Bara yang barusan menerima laporan tersenyum tipis, kemudian beralih ke meja tamu yang berjejer rapi dalam ruang kerjanya. Dokter Aldo yang sebelumnya berada di dalam ruangan itu memperhatikan setiap gerak langkah sang Komandan. Kekakugammnya semakin meningkat kepada seorang pemimpin bertangan dingin yang dinilainya sebagai seorang sosok yang sangat ahli dalam memanfaatkan kondisi.

“Pak Doter yakin dengan hasil pemeriksaan terakhir?” Kapten Bara mengajukan pertanyaan untuk memastikan strateginya berjalan mulus. “Sangat yakin Pak. Tiga kali pemeriksaan semuanya 100% Positif” demikian Pak Dokter menjawab dengan singkat.

Kapten Bara lalu menindis sebuah tombol speaker meminta asistennya datang menghadap. Sekejap kemudian pintu terbuka dan masuklah sang asisten menghadap siap menerima perintah.

“Panggilkan komandan jaga sekarang.”

“Siap Dan ” lalu sang asisten memberi hormat sebelum melangkah keluar.

Tidak berselang lama, Komandan jaga datang menghadap. Walaupun kursi tamu masih kosong, Namun seperti biasanya, komandan jaga tidak berani duduk sebelum diperintah. Dalam posisi masih berdiri, Kapten Bara memberikan perintah “Laksanakan sesuai rencana. Malam ini juga”

Tiga buah kendaraan lapis baja lengkap dengan personilnya bergerak keluar dari Markas Komando. Di pertigaan jalan ketiga mobill tersebut berpisah arah, satu ke Utara, satu ke selatan, dan yang satunya tetap berjalan lurus membelah kota.

Beberapa saat kemudian terdengar suara senjata di seantero kota. Personil di atas kendaraan sibuk melakukan tembakan walau ternyata tembakan mereka hanya mengarah ke udara saja. Sepanjang perjalanan personil melakukan hal yang sama. Bunyi senjata menggetarkan seluruh penduduk kota. Seolah terjadi perang besar, jendela-jendela rumah tertutup rapat, tak seorangpun berani keluar walau hanya sekedar mengintip. Suasana kota begitu mencekam. Apalagi berita kaburnya tahanan sangat cepat menyebar bagi semua warga di kota itu.

***

Dalam kerimbunan hutan belukar, lima orang tahanan yang berhasil lolos menyandarkan tubuhnya begitu saja di batu atau pohon. Mereka menarik napas dalam sekedar mengisi oksigen di paru-parunya yang serasa akan meledak. Sejak kabur dari sel tahanan, baru kali ini mereka berhenti. Hampir satu jam mereka berlari dan terus berlari menyelamatkan diri dari kejaran tentara profesional.

Kelima buronan tersebut akhirnya berpisah untuk kembali ke kelompoknya masing-masing. Sebagai pimpinan kelompok gerembolan, kehadiran mereka sangat dinantikan. Mereka adalah pejuang sejati bagi pasukannya. Walau oleh Pemerintah dicap sebagai pemberontak, namun bagi kelompoknya mereka adalah pahlawan. Demikianlah adanya gelar pemberotak atau pahlawan tergantung dari sisi mana kita memandang sebagai musush atau sebagai kawan.

Keberhasilan kabur dari tahanan merupakan kehebatan tersendiri, prestasi luar biasa. Markas komando yang dikenal sebagai tahanan paling aman ternyata dapat dibobol oleh mereka. Bukti bahwa mereka bukan pemimpin biasa. Mereka tentunya memiliki kemampuan luar biasa dan sangat membanggakan. Atas keberhasilan itu, pasukannya semakin kagum kepada mereka. Upacara kecil-kecilan dilakukan demi menyambut kedatangan sang pahlawan.

***

Hari-hari berikutnya di tengah kota terjadi perubahan sistem operasi. Kalau yang lalu operasi langsung ke jantung pertahanan pemberontak, adu strategi, kontak senjata. Operasi itulah yang berhasil menangkap gembong pemberontak, kini operasi yang dilakukan adalah operasi teritorial. Para penjaga keamanan hanya sibuk berpatroli di batas-batas kota, untuk memeriksa dan mengendalikan penduduk yang melintas. Pos-pos penjagaan diperketat, kendaraan patroli tak henti-hentinya lalu lalang di tengah kota. Tidak dibenarkan ada penduduk yang keluar atau masuk hutan, walau hanya sekedar alasan mencari kayu api.

Operasi ini dilakukan untuk memutus hubungan antara penduduk asli dengan para pemberontak. Kapten Bara harus memastikan agar tidak ada penduduk yang berani memasuki hutan, apalagi sampai berhubungan dengan para pemerontak.

Beberapa komandan level menengah tidak paham dengan strategi Kapten Bara. Baginya berperang dan kontak senjata adalah perang yang sesungguhnya. Jumlah korban dalam setiap pertempuran menjadi indikator menang atau kalah. Komandan level menengah inginnya menelusuri hutan, memastikan bahwa kaum pemberontak telah ditumpas habis.

Terlebih dengan lepasnya lima orang buronan, harusnya operasi ke hutan-hutan semakin digencarkan. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya hanya diperintahkan untuk menjaga wilayah perbatasan kota saja. Banyak yang ingin mengajukan protes namun tak satupun dari mereka yang mempunyai nyali untuk itu. Kali ini mereka menilai Kapten Bara semakin melemah.

***

Pasukan mata-mata yang dikirim Kapten Bara satu persatu datang melaporkan kejadian di lapangan. Setelah dua minggu saat lepasnya buronan, para pemberontak mengalami penyakit yang sama. Demam, Batuk kering, kurang bersemangat, bhilang penciuman, bahkan banyak di antara mereka meninggal akibat peyakit itu.

“Dewa Perang Corona sudah bekerja dengan baik” Gumam Kapten Bara Sambil membayangkan apa yang akan terjadi dua-tiga hari kedepan. Sambil berjalan menuju lapangan memimpin apel malam. Kapten Bara mengingat bagaimana strategi yang Ia lakukan untuk melepaskan buronan setelah “dibekali” dengan virus yang sangat mematikan itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren cerpennya salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih

06 Oct
Balas

mantaaapss pak cerpennya, salam sehat dan sukses selalu

24 Aug
Balas



search

New Post