subekhi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Study kasus

LAPORAN STUDI KASUS

CARA MENGATASI PERMASALAHAN UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMUKUL BOLA KASTI PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 02 LURAGUNG

Disusun oleh :

SUBEKHI

NIM 2398014261

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PPG DALJAB ANGKATAN III TAHUN 2023

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

A. Deskripsi Studi Kasus

Studi kasus mengenai proses belajar peserta didik di kelas V SDN 02 Luragung adalah hambatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani . Kurang memadainya sarana yang dimiliki oleh khususnya SD N 02 Luragung. Disamping itu adalah masih kuatnya ketergantungan para guru penjas pada sarana yang standar serta pendekatan pembelajaran pada penyajian teknik-teknik dasar yang juga standar sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Kedua hal tersebut menyebabkan pola pembelajaran yang kurang variatif dan cenderung membosankan siswa peserta didik.

Saat ini sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah dasar masih memprihatinkan.Jangankan kuantitasnya, kualitas kelayakan untuk terselenggaranya kegiatan penjas yang nyaman masih jauh dari harapan. Hal tersebut sulit untuk dihindari, karena keberadaan sekolah yang semakin terasa sempit, apalagi bila kebijakan pemerintah atau sekolah kurang berpihak pada kegiatan pendidikan jasmani.

Tidak dapat dipungkiri bahwa mungkin saja di beberapa sekolah dasar hanya mempunyai lahan untuk kegiatan penjas berupa halaman untuk upacara bendera, dan itupun sudah boleh dikatakan ada, karena di atasnya masih dapat digunakan untuk berbagai kegiatan penjas ala kadarnya. Ketergantungan guru penjas pada sarana standar seringkali menghambat aktivitas pembelajaran penjas. Apalagi bila jumlah alat yang dimiliki sekolah tidak sesuai dengan jumlah siswa yang diajar. Disisi lain, keberadaan struktur fisik, kondisi fisik dan kemampuan fisik siswa sekolah dasar masih belum memadai untuk kegiatan yang mengacu pada standarisasi alat maupun lapangan. Beratnya alat-alat yang digunakan permainan olahraga seringkali menganggu dalam hal penguasaan keterampilan dasar permainan tersebut. Demikian pula dengan jenis permainan kasti. Hal ini bisa dimengerti, karena sekolah mempunyai kebutuhan yang sangat banyak dan hampir semuanya mempunyai tingkat urgenitas yang tinggi untuk dipenuhi oleh sekolah. Sehingga menuntut sekolah utnuk menyediakan bola kasti sesuai dengan kondisi ideal, merupakan suatu yang tidak realistis dan lebih jauhnya bisa menimbulkan gejolak dan iklim yang tidak kondusif di sekolah.

B. Analisis Situasi

Berdasarkan kasus yang ditemukan yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik pada saat proses pembelajaran PJOK khususnya dalam memukul bola kasti ini disebabkan oleh banyak hal. Salah satu penyebabnya yaitu guru pada saat merancang pembelajaran tidak menyesuaikan dengan kebutuhan gaya belajar peserta didik. Dan penyebab lainnya yaitu kebiasaan yang dilakukan guru yang secara berulang-ulang diterapkan, seperti ketika pembelajaran PJOK guru haya memberikan bola dan membiarkan peserta didik bermain tanpa adanya pengawasan dan arahan dari guru. Jadi situasi yang seperti itu ketika guru ingin menyampaikan materi di lapangan peserta didik tidak lagi merasa tertarik untuk mengikutinya.

Setelah permasalahan ini ditemukan, maka saya melakukan evaluasi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu evaluasi yang saya lakukan yaitu mengamati gaya belajar peserta didik melalui pengamatan langsung, melakukan observasi dan juga melakukan penilaian awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik. Dan evaluasi lain yang dilakukan yaitu secara perlahan merubah kebiasaan yang dilakukan dari hanya memberikan bola lalu membiarkan saja peserta didik bermain tanpa adanya arahan dari guru.

Adapun peran saya dalam kegiatan ini adalah sebagai observer serta membuat media pembelajaran yang interaktif menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar peserta didik. Dari situasi tersebut saya berdiskusi dengan teman sejawat dan teman yang ahli IT mengenai tugas, LKPD dan metode pembelajaran yang menarik sesuai dengan kebutuhan/karakteristik peserta didik. Dari beberapa ide pembelajaran yang menarik, saya memilih pembelajaran berbasis masalah yang didukung dengan media pembelajaran yang inovatif untuk materi memukul bola kasti.

C. Alternatif Solusi

Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat dan teman yang ahli IT serta mengetahui masalah yang dihadapi oleh siswa, maka untuk mengatasi masalah kasus dalam pembelajaran PJOK khususnya materi memukul bola kasti, saya menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan memodifikasi media pembelajaran yaitu membuat alat pemukul bola kasti yang dimodifikasi dengan papan kayu dengan lebar 10 cm dan panjang 50 cm dengan ketebalan 1,5 cm serta dari bola kasti yang sesungguhnya diganti dengan bola plastik kecil. Sintak-sintak dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah mengenalkan (mengorientasikan) masalah, Mengorganisasi siswa untuk belajar, Membimbing penyelidikan, Mengembangkan dan menyajikan hasil, Menganalisis dan mengevaluasi proses masalah.

Dalam orientasi peserta didik dalam masalah, langkah awal yang saya lakukan adalah membagi peserta didik menjadi 5 kelompok kemudian untuk memotivasi peserta didik saya mengawali Kegiatan dengan menyaksikan video permainan kasti melalui proyektor, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

Dalam Mengorganisasikan peserta didik, langkah yang saya lakukan guru menyajikan asesmen pengetahuan kepada peserta didik, kemudian peserta didik mengamati video pembelajaran tentang memukul bola kasti melalui proyektor, selanjutnya guru mempersilahkan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan dari asesmen pengetahuan serta membacakan jawaban dari asesmen pengetahuan. Untuk mengorganisasikan tugas belajar guru menyajikan LKPD gerak dasar memukul bola kasti kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan selanjutnya peserta didik mempresentasikan hasil diskusi LKPD dari masing-masing kelompok.

Dalam Membimbing penyelidikan langkah yang dilakukan adalah memberikan pemanasan dengan permainan menembak sasaran. Selanjutnya guru menjelaskan manfaat dari memukul bola plastik di atas tiang penyangga, kemudian memukul bola yang di lambungkan sendiri dengan pemukul sebelum mempraktikkan memukul bola kasti dengan pemukul yang telah dimodifikasi. Selanjutnya peserta didik memukul bola yang diletakkan di tiang setinggi dada dengan pemukul bola kasti yang sudah dimodifikasi, dengan tujuan agar peserta didik terbiasa dan tidak takut ketika bola dilemparkan atau dilambungkan untuk dipukul. Yang terakhir peserta didik berlatih memukul bola dengan arah melambung, mendatar, dan menyusur tanah atau memantul yang dilemparkan atau dilambungkan teman sebaya.

Dalam Mengembangkan dan menyajikan hasil karya peserta didik melakukan permainan bola kasti yang telah dimodifikasi sekaligus guru menilai asesmen keterampilan pada peserta didik ketika permainan berlangsung.

Dalam menganalisis dan evaluasi masalah, guru mengevaluasi proses pemecahan masalah ketika peserta didik mempraktikkan tahap demi tahap sampai mempraktikkan permainan bola kasti yang telah dimodifikasi, dan guru membetulkan gerakan peserta didik bila masih ada yang salah.

Desain kegiatan yang berpusat pada siswa mampu meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar ketika proses pembelajaran sehingga mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan gerak memukul bola kasti.

D. Evaluasi

Hasil dan dampak dari langkah nyata yang telah saya lakukan adalah yang pertama pembelajaran menjadi lebih terstruktur, hal ini dikarenakan penerapan pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) mudah dipahami oleh peserta didik. Yang kedua minat, partisipasi dan hasil belajar peserta didik lebih meningkat, hal ini dapat saya rasakan setelah menggunakan media interaktif dan alat peraga yang sudah dimodifikasi sehingga peserta didik merasa tertarik, antusias dan lebih memahami dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung. Yang ketiga adalah saya bisa menyisipkan kegiatan pembelajaran dengan proyektor ke peserta didik, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan teknologi untuk proses pembelajaran dan pengguanaan proyektor bisa lebih bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post