Merebaknya Covid-19 di seluruh Tanah Air. Memberi dampak keseluruh bidang yang ada di dalam negeri. Tak terkecuali, pendidikan. Untuk mencegah penyebaran pandemi, akhirnya Pemerintah memutuskan untuk meliburkan sekolah sampai waktu yang belum ditentukan.

Tak berhenti disitu permasalahannya, tentu karena banyak waktu kosong yang tersedia. Banyak dari sebagian anak memanfaatkan waktu tersebut untuk berbagai kegiatan. Namun yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Pemberian waktu untuk bermain harus terus dipantau. Bermain dengan siapa, dimana dan kegiatannya apa; harus tetap dalam pengawasan orang tua.

Karena di lingkungan diriku sendiri, banyak sekali anak-anak yang memanfaatkan waktu renggangnya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Seperti main game berlebihan, nongkrong, atau begadang.

Semua itu adalah kegiatan yang harus dibatasi. Karena jika itu sudah menjadi kebiasaan, maka akan berdampak langsung kepada anak. Baik itu dari segi sikap, pemikiran atau kebiasaan.

Jika itu semua sudah mendarah daging kepada diri anak, maka tunggulah waktu sebab-akibat yang akan dirasakan oleh orang tua. Jika dari segi sikap; anak menjadi suka berbicara kasar atau kotor. Dari segi pemikiran; anak menjadi sulit berpikir, mudah lupa atau dampak lainnya. Dan dari segi kebiasaan; anak menjadi sulit untuk belajar, karena keseringan begadang.

Jika kita sudah tahu, lalu apa yang akan kita lakukan? Berikut tips mengatasinya:

1. Teman yang Baik

Cobalah carikan mereka teman-teman yang memberikan dampak positif kepada diri anak. Baik itu dalam berbicara, berpikir, maupun tindakan. Tingkat kreativitas anak akan terus berkembang, pemikiran akan terus terasah, dan sikap akan terbentuk apabila itu diperhatikan orang tua dalam pergaulan anak.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Apapun yang ia lakukan pasti mencontoh apa yang dilihat dari temannya. Teman yang baik, akan menjadi tauladan yang baik, dan juga begitu sebaliknya.

2. Wadah Perkembangan

Setiap anak pasti ingin memiliki bakat tertentu, apalagi jika ia bisa menjadi ahlinya. Maka dari itu, wadah itu bisa berbentuk suatu organisasi yang membuat anak dapat berkembang baik secara pesat.

Saat ini di lingkungan masyarakat banyak organisasi-organisasi yang dapat mengasah kemampuan anak berorganisasi, atau setidaknya mejadi tameng anak terlindung dari lingkungan yang tidak baik.

Organisasi yang baik itu bisa saja seperti Remaja Masjid atau Karang Taruna. Semuanya baik, selama itu bisa membawa dampak positif kepada anak. Kreativitas dan kemampuan anak dalam berpikir dan bertindak akan terus berkembang sesuai dengan yang dialaminya. Tentu itu semua tetap harus dalam pantauan orang tua, karena anak adalah tanggungjawabnya.

Anak adalah aset terbesar yang dimiliki setiap keluarga. Baik buruknya anak tergantung pendidikan yang diberikan oleh keluarganya. Maka dari itu, semua tips yang diatas adalah dari segi eksternal.

Namun dari segi internal dan yang terbesar yaitu dari lingkungan keluarganya itu sendiri. Ayah dan Ibunya harus menjadi tauladan yang baik untuk anaknya. Perhatian dan cinta akan memberikan kebaikan kepada anak.

Tantangan Hari ke-57

Bekasi, 2 Juni 2020

Salam literasi,

Subhan Maulana