Suci Anggun Pratiwi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
You Are Superstar

You Are Superstar

You are Superstar

Perkenalkan nama saya Dion, semua mata tertuju pada sosok laki-laki anak baru di sekolah kami, entah apa daya tarik laki-laki itu, pada pandangan pertama semua orang telah menyukai dan mendekat padanya seperti gula yang dicari para semut-semutnya, dia duduk dibangkunya dikelilingi banyak siswa perempuan. Namun disaat itu pula dia malah memanggilku, hai.. namamu siapa? Aku menoleh melihatnya, namun tak menjawab pertanyaannya. Masih melihat dan hanya terdiam,dia berbicara lagi aku minta tolong, buatkan namaku di buku ini. Buat saja sendiri, sahutku. Pleasee.. aku pun akhirnya menolongnya namaku Dion Syahputra, berulang kali dia mengucap namanya dan aku tulis di bukunya Dion Saputra. Ini salah.. pakai “Y’ dan dia pun berteriak mengadu ke guru. Bu Putri salah menulis namaku, Bu putri salah Buk.. Ssst.. Diam akupun pergi mejauhinya, dia tertawa.

Dion punya banyak teman, satu sekolah tidak ada yang tidak mengenalnya walaupun dia anak baru di sekolah kami dia bisa mengalahkan kepopuleran siswa-siswa yang sudah dari awal masuk sekolah. Wajahnya biasa saja namun menurut sebagian siswa dia ganteng, tapi aku tak tertarik dengannya, walaupun semua orang menyukainya. Aku cuek kepadanya, tidak pernah memulai obrolan atau bahkan sekedar menyapanya. Namun dalam sehari tidak penah dia tidak menyapaku, membuat lelucon-lelucon sehingga akhirnya aku tersenyum tipis.

Hari itu siswa-siswi sedang melaksanakan ujian dia bertanya kepadaku, dan mendorong-dorong mejaku yang duduk di depan meja dia, Put.. Put.. Nomor 11 jawabannya apa?, “C” jawabku. Tidak put, D aku yakin, aku sudah baca buku tadi malam, aku pun menukar jawabanku dengan “D”. Sepenasaran itu di rumah kulihat buku, dan memang kunci yang benar adalah “D”. Wah, kenapa Dion tau? Kenapa dia memintaku menukar jawaban? Apakah dia melihat contekan dari buku?. Karena dia kan tidak rajin belajar, apalagi menjadi kutu buku, benar-benar bukan dia. Ah Sudahlah.

Cuaca saat itu gerimis. Kami tidak berteduh dan meneruskan berjalan karena hujan tidak deras, tanpa kusadari saat selesai berbicara ku menoleh ke sebelah kanan ku, dan Dion telah memegang payung sambil memayungiku. Ya ampun, kenapa tidak ada teman yang memberitahuku? Sejak kapan dia memayungiku? dia hanya tersenyum. Pergi-pergi ucapku. Dion Cuma payungi Putri biar ga kena hujan. Dengan lugunya dia menjawab. Pergi.. pergii Dion. Ya sudah kalau tidak mau, daah.. dan disaat dia pergi Aida siswa perempuan lain menumpang payung dengan dia, Dion numpang payung ya? Ah enggak, enggak sana.. sana.. dan Aida berteriak peliiit.

Tidak pernah habisnya Dion selalu memberi kejutan yang benar-benar membuatku terkejut, mulai dari memberikan ku kucing kecil ntah buat apa? Burung pipit yang kecil? Padahal aku tidak pernah menyukai hewan, dia juga memberikanku balon-balon mainan, dan hal-hal konyol lain yang sebenarnya membuatku tersenyum. Suatu saat dia menanyakan cita-citaku ? aku pun masih belum tau mau jadi apa? Putri mau jadi reporter? mau jadi dokter? Atau apa? Aku tidak tahu, dia bilang kamu mesti banyak belajar ya!. Kalau Dion ingin jadi pemain skateboard atau artis. Jarang sekali orang punya cita-cita seperti itu, aku hanya menganggukkan.

Saat kenaikan kelas, dia melihatku memegang korek api dan berteriak, ngapain Put bawa korek api? Bakar aja udah bakar sekolah ini, apaan sih Dion. Ayo bakar sekolah ini, seperti orang mabuk dia berbicara tidak jelas. Tak kusangka itu pertemuan terakhir ku dengannya.

Handphone Rere berbunyi, Re Dion sudah tidak ada, maksudnya gimana Sandi? Dia sudah dulu meninggal karena kecelakaan. Dimana ? di kampungnya Ree, dia menabrak pohon dan meninggal di tempat. Ada apa Re? Tanyaku. Putri Dion sudah tidak ada. Kemana Re? Meninggal Put. Ree.. jangan becanda anak orang. Iya Put meninggal kecelakaan. Inna Lillahi wa Inna Ilayhi Rajiun. Susah payah aku berusaha menahan air mataku. Aku pamit pulang Ree.

Rasa tak percaya disaat malam tahun baru, malah kabar haru yang kudapatkan. Seseorang yang telah memberiku perlakuan-perlakuan spesial, aku bukan kekasihnya namun begitu baik, begitu perhatiaannya dia kepadaku, candaanmu yang akan selalu kukenang. Entah apa arti hadirmu di dalam hidupku dengan pertemuan yang begitu singkat. Engkau mampu membuatku mengenangmu seumur hidupku.

Seakan masih tak percaya aku masih sering bertanya, apakah benar kamu meninggal? Apakah benar Dion meninggal ? aku ingin melihat jenazahmu? Aku ingin melihatmu untuk yang terakhir kalinya. Namun tidak bisa. Malam itu kau hadir di mimpiku dan tersenyum. Semoga kau tenang disana, terimakasih. Terimakasih telah membuatku merasa istimewa.

Hari pertama sekolah, selesai upacara guru mengumumkan kembali atas kepergiannya, semua orang bersedih kamu begitu melekat di hati banyak orang. Dan selesai guru memberikan pengarahan diputarlah lagu opik yang berjudul “Bila waktu tlah berakhir”.

Bila Waktu Tlah Berakhir

Opick

Bagaimana kau merasa bangga Akan dunia yang sementara? Bagaimanakah bila semua Hilang dan pergi meninggalkan dirimu?

Bagaimanakah bila saatnya Waktu terhenti tak kau sadari? Masihkah ada jalan bagimu Untuk kembali mengulang ke masa lalu?

Dunia dipenuhi dengan hiasan Semua dan segala yang ada Akan kembali pada-Nya

Bila waktu telah memanggil Teman sejati hanyalah amal Bila waktu telah terhenti Teman sejati tinggallah sepi

Bila waktu telah memanggil Teman sejati hanyalah amal Bila waktu telah terhenti Teman sejati tinggallah sepi Ho-oo-ooo-ooo Bila waktu telah terhenti Teman sejati tinggallah sepi

Hening, semua manusia terlarut dalam susasana dan perasaan masing-masing. Alam sekitarpun menjadi saksi keheningan tersebut. Semua orang bersedih atas kepergianmu Dion, semua orang berdoa untukmu, walaupun kamu belum sempat keluar di layar TV kami. Sungguh cita-citamu telah terwujud, kamu sudah seperti artis, semua orang menyukaimu, semua orang ingin dekat denganmu. Selamat jalan, semoga semua doa yang kami panjatkan untukmu dikabulkan oleh Allah SWT.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post