Kesempatan kali ini akan dbahas angle yang ketiga

# Bagaimana bumi dikatakan bulat, sementara kondisi air selalu datar?

Untuk menjawab ini, secara sederhana aja deh! Bisa kita lihat permukaan air, selalu datar, apapun bentuk wadahnya. Gelas, kolam kotak, silinder, limas, selalu permukaan air datar, benar?

Begitupun ketika air dimasukan kedalam sebuah bejana berhubungan, semua permukaannya datar.

Perhatikan gambar di atas! Seperti apapun kondisi wadah air semua permukaannya datar. Karena memang seperti itulah sifat air.

Mari kita lanjutkan dengan pembuktian selanjutnya,  kelengkungan akan tidak tampak terlihat.

Bagaimana air laut terlihat datar, dikarenakan saat pengukuran menggunakan tekanan hidrostatis pusat bumi dijadikan diameternya.

Berikut keterangan dari sisi yang lain dengan mengunakan analisis yang berbeda, sumber (Satrio)

Diameter bumi: 12.272 km

Keliling bumi: 40.075km

Panjang pantai Jakarta: 120km

Dari data itu diketahui sudut 1 derajat dari pusat bumi itu = 111km di permukaan bumi. Mirip dengan pantai Jakarta, Padahal 1 derajat kita di busur yang anak sekolahan miliki itu lengkung nya bisa diabaikan. Apalagi klo 111km. jika Kita naik pesawat terbang Rata2 di ketinggian 30.000 kaki, kurang lebih 9km. Masih tidak terlalu tinggi, tetapi bisa kita amati keadaan dibawahnya.

Pernah naik pesawat bisa melihat pulau Jawa secara utuh? Lihat garis pantai Jakarta saja tidak pernah utuh. Pulau Jawa itu lebar bujur nya cuma 12 derajat = 1332km.

Hitungan lebih mudahnya,

Misalkan  sudut mata kita bisa mencakup sudut penglihatan 120 derajat. Dengan ketinggian 9Km. Panjang bumi yang kita bisa lihat cuma:

120/360 x 2 x 22/7 x 9 = 19km. Baru 17% dari 1 derajat lingkar bumi yang 111km tadi.

Jadi klo mau lihat lengkung 12 derajat (1342km) pulau Jawa itu kita harus naik lebih tinggi lagi. Kurang lebih 640km dari permukaan bumi.

Itulah sebabnya peraian tidak terlihat melengkung atau bisa dikatakan datar, sebagai wadah bumi yang kita pijak bulat.