ketika perihnya pengharapan tanpa berbuih..

lepaskan.. biarkan Allah mendekapmu erat. nikmati belaian lembutNya ketika Ia katakan "وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَب"

(Dan hanya kepada Tuhanmulah yan kamu berharapkan)

Asy-Syarh: 8

sekelumit syair atau puisi yang kubuat. 

Memberikan makna yang dalam, bahwa tidak mudahnya mengolah rasa, mungkin hampir semua orang merasakan pedihnya pengharapan pada selainNya, pada MakhlukNya yang berjenis 'Manusia'

Pernah merasakan sakitnya dikhianati sebuah janji. Ya...! Mudah sekali berjanji, mudah sekali mengobral kata-kata yang mampu menghipnotis, melenakan meski sesaat, membuat kita terbuai, terbang tanpa sayap, tanpa mengangkasa. 

Setelah itu, bak jatuh dari menara tanpa ada bilangan ketinggian berapa meter, tanpa alat ukur ketinggian, tanpa berusaha menggunakan perbandingan trigonometri dengan sudut evalasi, tanpa mau mencoba menghitung dari sisi fisika mengunakan gaya lepas landas. Terjun tanpa ada landasan, karena sakit, kesakitan luar biasa, lagi-lagi tanpa kasat mata.

So' masalah hati, sulit dibuktikan dengan penglihatan, hanya mampu mendeskripsi dari buliran-buliran lembut mengalir tulus membasahi pipi. Hanya itu luapan hati yang paling teduh dan sederhana,  padahal Alloh membentangkan tanganNya untuk memelukmu dengan erat, menunggu keluh kesahmu, menunggu tangisanmu karena kecewa dengan mahklukNya.

Allah senantiasa ada, untuk kita, kepada Allahlah seharusnya kita melabuhkan harapan setinggi-tingginya. Bersandar tanpa khawatir dinilai tetapi sebaliknya diberikan solusi. 

"Allah tahu yang terbaik untukmu"