Suci haryanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pijakan Pertama Untukku part 2 (gurusiana 107)

“Tar, indah ya…! Kamu Tar, tempat ini, adalah tempat favorit Mama! Seusia kamu, Mama dan Mas Ali, teman dekat Mama semasa PKL pada salah satu dusun disini. Tapi sayang kamu tidak bisa kenal dengan Mas Ali,” mama mulai berkaca-kaca “Mas Ali meninggal kecelakaan tepat seminggu sebelum acara lamaran dengan Tante Mia, kamu bisa bayangkan bagaimana hancurnya Tante Mia, yang hingga kini masih sendiri.”

Kali ini air pada sudut mata Mama mulai bergulir lembut, Mama menyapunya. Aku dapat mengerti bagaimana kejolak hati yang meradang, setelah adiknya mengalami kehancuran terbesar dalam hidupnya, kini, aku, anak semata wayangnya, bukan hanya kandas dalam pernikahan, harus menjalani penyakit yang langka dan ganas. Dengan lembut kumerangkul Mama, memandang pada arah yang sama, Danau Toba meluas sejauh mata memandangnya.

“Aku kuat Ma…! Mama nda perlu khawatir ya…aku nda apa-apa jika harus meninggalkan Satria, …”getir lidah ini mengucapkan nama yang terpatri sejak lama dipalung hati terdalam, “Ini yang terbaik Ma…” kataku lembut, sambil terus menenangkan deburan keras dihati ini, seakan protes, karena yang diucap tidak sesuai dengan apa yang dirasa.

Sesaat Mama melirik Arloji di tangan kirinya, “Sudah hampir siang ternyata, Ayo…kita lanjutkan! Masih Jauh perjalanan kita!” mama memberi komando untuk melanjutkan perjalanan, aku hanya mengangguk tanda setuju.

Diperjalanan yang kunikmati, selintas kubuka map, Desa Lama, Dusun 8, Kecamatan Hamparan Perak. Sangat jauh dari Danau Toba, justru lebih dekat dengan bandara hanya sekitar 2 jam perjalanan, namun, mengapa Mama memilih untuk rute yang terkesan muter-muter? Sebenarnya ada apa dengan ini, terkesan mama merencanakan sesuatu? Untuk apa? Bukankah seharusnya kita sudah sampai? Hmmmm kepalaku sudah cukup penat dengan perjalanan ini, Yah….! Biarlah mungkin Mama ingin mengenang masa-masa indahnya, sepertinya yang tadi diceritakan mengenai Mas Ali, mungkin terlalu karismatik hingga mampu membuat Tante Mia seperti mengunci diri dengan laki-laki lain. Sebenarnya berbeda denganku, aku bukan mengunci diri pada laki-laki, tetapi tidak ada kesempatan untukku mendekat, meski dengan laki-laki yang aku cintai sekalipun!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post