Suci Imbarwati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kasih Tak Berbatas

Kasih Tak Berbatas

Dia adalah seorang pemuda . Bertubuh tinggi agak kurus ,pandangan tajam namun penuh semangat hidup. Diantara hiruk pikuknya penumpang bis , dia naik turun sambil menjajakan dagangan korannya. Tak henti dan tak kenal lelah , setiap bis berhenti dia selalu menawarkan koran di tangannya. Pemandangan itu menjadi kesehariannya namun ketika tengah hari dia tak tampak di anatara penumpang.

" Maaf , mbak .....beli koran ? " katanya sambil menyodorkan koran di depanku.

" Ya.....sini minta satu ,mas ," jawabku sambil menyodorkan lembar lima ribuan " Ambil saja kembaliannya "

" Terima kasih mbak.." jawabnya sambil tersenyum.

" Mas....boleh saya bicara sebentar ? "...kataku sambil mengikuti langkah pemuda itu turun dari bis.

"Iya ,mbak .." jawabnya sambil menepi.

" Saya perhatikan beberapa bulan ini , selalu melihat anda berjualan koran jika pagi , tapi ketika tengah hari tidak lagi terlihat,...maaf boleh tahu ..? Mungkin pindah tempat ...? "tanyaku berhati - hati sekali.

" Tidak ,mbak..! saya memang jualan koran pada waktu pagi hari . Jam 10.00 ,...saya harus kuliah sampai sore .Lumayan mbak...buat tambah - tambah uang saku.Orang tua pas - pasan ngasih sakunya." jawabnya mengalir begitu saja.

"O....pantes saja." kataku sambil mengangguk - angguk." Makasih ..ya atas waktunya ..."

" Sama - sama ,mbak ..!"

Segera kulangkahkan kaki meninggalkan pemuda yang penuh semangat dalam menghadapi tantangan hidupnya dalam meraih masa depan. Pemuda hebat , kataku dalam hati.Kubuka ponselku ,kuamati nomer yang diberikannya padaku,untung aku tadi sempat menanyakan nomer ponselnya.Tak sabar jemariku menulis banyak hal tentang pemuda ini, jadilah sebuah tulisan kecil yang sangat indah menceritakan keberadaan seorang Racana dalam meraih mimpinya. Tak hanya sampai di situ , ketika aku ingin melengkapi tulisanku , sesekali aku sms an untuk mencari sumber pelengkap cerita. Ketika kutanyakan kehidupan cintanya ,yang kuterima gambar emoji sedih sambil berurai air mata. Hah...ada apa ini ?

Pagi - pagi sekali aku sudah nongkrong di halte . Ketika kulihat sesosok yang tak asing bagiku , segera kulangkahkan kaki mengikutinya.

"Mas...mau dong korannya ? " kataku sambil mensejajarkan kakiku di sebelahnya.

"Eh...mbak..maaf nggak dengar ..." katanya berhenti.

"Mas ,..ada sedikit hal yang ingin saya tanyakan untuk melengkapi akhir cerita saya..maaf mas.Saya sedang menulis cerita ,...mungkin dengan pembicaraan kita ,..bisa membuka ide lanjutan cerita saya..Ada waktu ..? Maaf ,..nanti saya bisa membeli semua koran anda...sebagai gantinya.."kataku sambil tersenyum. Ternyata dia menyetujui permintaanku. Kuajak dia ke sebuah kedai di tepi jalan .Cukup nyaman buat kami ngonrol .Sambil meletakkan dagangannya.Setelah memesan minuman dan makanan ringan aku mulai tanya - tanya tentang kehidupan pribadinya .Semula dia agak sungkan untuk memulai pembiacaraan, tapi lambat laun keluar juga yang kubutuhkan. Dengan mata sedikit sayu , dia mulai menceritakan kehidupan cintanya.Ternyata dia mempunyai gadis idaman ,yang sampai saat ini sangat dicintainya.

"Maaf...lalu kemana dia ..? Boleh tahu namanya..? " tanyaku hati - hati.

"Selepas kami wisuda , aku sudah tidak lagi melihatnya ,Bahkan bertemupun tidak .Baru aku tahu kalau diapun mencintaiku ,dari hasil tulisannya di majalah kampus ,yang terbit setelah kami berpisah.Saat itu aku baru menyadari,betapa bodohnya aku ,karena tak berani memperjuangkan cinta kami .Kurasa dia sangat kecewa dengan sikapku. Sampai kuterima selembar undangan pernikahan darinya. Kupikir dia tidak mencintaiku , tapi aku salah ...dalam kehidupannya ...namaku masih ada di hatinya...Maafkan aku ...!" katanya sambil menelungkupkan keduatangan di wajahnya sambil menangis.

Kutepuk punggungnya untuk menenangkan hatinya. Ternyata seorang Racana mempunyai cinta terpendam dan merawatnya hingga sekarang.

Bertahun berlalu , kulihat sesosok pemuda tampan menghiasi sebuah tabloid ,juara 1 ajang lomba kreatifitas guru se Jatim . Aku sangat mengenal wajah ini.Ya...dia adalah Racana....pemuda yang berpuluh tahun lalu kutemui di halte demi mengejar masa depannya.Sekarang kulihat dia tersenyum bangga menjadi seorang pendidik yang sukses.Kuraih ponselku ,segera kutekan nomernya yang masih tersimpan .

"Hallo,...." kudengar suara yang masih sama.

"Hallo,...Racana..masih inget saya..? "

"Hai,mbak...."

"Selamat ,ya...atas kesuksesannya...pasti putra - putrinya sehebat anda..."

"Terima kasih ,mbak ..! semua ini berkat doa semua orang...tak terkecuali ..orang yang saya cintai,yang selalu di hati ...sampai saat ini....."

"Luar biasa....ternyata cinta anda sungguh sempurna ...betapa beruntungnya ..Gadis yang anda cintai ."

"Tidak,..mbak ! Justru saya yang merasa beruntung,..bisa mencintainya ...karena ternyata sampai saat ini...cintanya masih untukku. Meskipun saya hanya bisa mengenangnya,...disetiap perjalanan hidup saya...sampai saat ini ! Terima kasih ya...." katanya sambil menutup ponselnya.

Hmmm,.....betapa luar biasanya garis hidup.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post