Sucipto

SMK Negeri 3 Tuban...

Selengkapnya
Navigasi Web

ADAB DAN AKHLAK PENUNTUT ILMU (Bagian 10)

ADAB MURID (1)

Tidak semua kita bisa menjadi guru apalagi guru yang baik. Akan tetapi kita semua pasti adalah seorang murid yang pernah berguru pada seseorang, bahkan pada saat kita menjadi seorang guru sekarang ini. Kita tetaplah seorang murid karena kita akan terus belajar dan belajar. Oleh karena itu perlu bagi kita untuk terus menanamkan dalam qolbu kita bagaimana adab seorang murid sebagai penuntut ilmu. Penuntut ilmu membutuhkan keikhlasan, kejujuran dan keteguhan hati, sehingga ilmu yang diperoleh mendatangkan keberkahan. Penuntut ilmu harus belajar dari guru yang dapat dipercaya sehingga ilmu yang diperoleh benar adanya dan bukan suatu kebohongan yang disebarkan. Berikut adab yang harus dimiliki oleh murid sebagai penuntut ilmu.

Pertama, seorang murid harus mengawali belajarnya dengan mensucikan diri dari perkara-perkara yang dapat melukai niat belajarnya. Dengan hati yang suci, maka maka murid akan menerima pelajaran dengan baik dan mudah menghafalkan pelajarannya. Dalam dua kitab shahih Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda, “Sesungguhnya, di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah keseluruhan jasad. Dan, jika ia rusak, maka rusaklah keseluruhan jasad. Ingatlah segumpal daging tersebut adalah hati.”

Kedua, murid harus menghindar dirinya dari hal-hal yang dapat mengganggu konsetrasi belajarnya untuk belajar. Dibutuhkan keikhlasan bagi seorang murid untuk menempuh perjalan dari rumahnya untuk mencari ilmu. Ingat bahwa ilmu harus didatangi bukan mendatangi, meskipun pada kondisi sekarang ini karena pandemi ilmu mendatangi murid. Ini memang akan menyebabkan penghargaan murid terhadap ilmu akan sedikit berkurang. Tetapi ini adalah kondisi darurat yang harus diterima bahwa kita harus nyaman dalam ketidaknyamanan. Murid dalam menuntut ilmu juga harus sabar, seperti yang disampaikan oleh al-Imam as-Syafi’i bahwa, “Suatu ilmu tidak dapat dipahami dengan baik kecuali dengan kesabaran atas cobaan-cobaan dan kesusahan-kesusahan.”

Ketiga, murid harus menunjukkan sikap yang rendah hati terhadap ilmu yang dipelajarinya, juga sikap tunduk kepada guru yang mengajarinya. para ulama penutut ilmu selalu berpegang pada kalimat berikut, “Ilmu itu memusuhi siapa saja yang bersikap meninggikan hati (sombong), sebagaimana air tidak akan pernah mengalir ke tempat yang tinggi.”Seorang murid dapat berdiskusi dengan gurunya terkait dengan dirinya, namun murid harus bisa menerima kritikan dan masukan dari gurunya. Seorang murid harus mematuhi perintah-perintah dari gurunya yang berhubungan pelajaran yang diberikan gurunya.

Keempat, seorang murid harus dapat menggunakan akalnya dengan baik (menerima ilmu dengan ikhlas). Murid juga harus dapat membuktikan kemampuan penguasaan ilmu yang telah dipelajarinya (dapat berupa berhasil dalam ujian). Seorang murid harus menjalankan agamanya dengan baik dan berperilaku sesuai norma agamanya. Murid juga harus menjaga ilmu yang sudah dimilikinya dengan baik dengan senantiasi terus belajar dan bisa menjadi teladan bagi teman-temannya sesama penuntut ilmu.

Kelima, seorang murid harus mengambil ilmu dan belajar dari seorang guru. Murid jangan semata-mata mengambil ilmu dari buku saja tanpa belajar dari guru, karena akan menyebabkan ilmu yang diperoleh akan sangat dangkal penguasaannya. Terlebih pada masa sekarang dengan mudahnya informasi yang dapat diperoleh oleh murid tanpa kejelasan sumbernya. Murid harus berhati-hati dimana informasi yang ada belum tentu merupakan sebuah ilmu yang dibutuhkan oleh seorang murid.

Keenam, seorang murid harus memosisikan gurunya sebagai sosok yang terhormat dan dihormati. Murid harus melihat gurunya dengan tatapan yang memuliakan gurunya, mendudukkan gurunya sebagai sosok yang cakap, mumpuni dan penguasaan ilmunya tinggi. Dengan demikian seorang murid dapat mengambil ilmu dari gurunya dan memberikan manfaat bagi dirinya. Oleh karena itu doa yang harus dilantunkan oleh seorang murid kepada gurunya, “Ya Allah, tutuplah semua kekurangan guruku. Jangan Engkau jauhkan berkah keilmuannya dari diriku.

Ketujuh, murid harus selalu meminta ridho dari gurunya untuk mendapatkan ilmu dari gurunya sehingga ilmu yang diterimanya bermanfaat. Dengan ridho guru maka ilmu pengetahuan yang diperoleh akan mendatangkan keberkahan bagi seorang murid. Dengan ridho ini maka seorang murid akan tenang dalam belajar untuk meningkatkan pengetahuannya.

Kedelapan, murid harus selalu menunjukkan perilaku yang sopan terhadap gurunya. Ketika berbicara harus dengan bahasa yang baik sesuai bahasa yang digunakan. Murid tidak menggunakan kata-kata yang kasar dalam berbicara dengan gurunya. Murid selalu bersikap santun ketika berhadapan dengan gurunya.

Kesembilan, murid harus hadir di kelas gurunya dengan sikap yang santun, pakaian yang rapi dan tata krama yang menawan. Membiasakan untuk menjaga kebersihan badan dan pakaiannya karena dengan badan dan pakaian yang bersih diharapkan pikirannya tenang.

Kesepuluh, murid membiasakan untuk mengucapkan salam sebelum memasuki kelas gurunya dan menunjukkan perlakuan khusus bagi guru dengan penuh kehormatan. Murid jangan sekali-kali keluar atau masuk kelas tanpa seijin gurunya karena akan mengganggu proses belajar di kelas.

(Bersambung ke bagian #11)

Kitab Rujukan:

1. Al-Quran dan Terjemahannya. Terbitan Departemen Agama.

2. Ibnu Hajar al-‘Asqalani. “Fathul Bari, Syarah Shahih al-Bukhari: Kitab Ilmu” Jilid 2/35. Penerbit Imam Asy-Syafii. 2018.

3. Imam Al-Bukhari. “Kitab Al-Adabul Mufrad”. Pensyarah Syaikh Dr. Muhammad Luqman as-Salafi “Rasysyul Barad Syarh al-Adabil Mufrad”. Penerbit Griya Ilmu. 2009.

4. Imam Nawawi. “Adabul ‘Alim wal Muta’allim”. Penerbit Maktabah ash-Shahabah, Thantha. 1987.

5. Imam Ibnu Al-Jauzi. “Shaidul Khatir” . Penerbit Maghfirah. 2016.

Catatan: Dengan tidak mengurangi hikmah dari tulisan ini, karena kelemahan ilmu dan perangkat penulis tentang penulisan huruf arab maka pada tulisan ini tidak dituliskan tulisan Arabnya. Untuk melihat sumber asli tulisan Arab dapat dilihat pada Kitab rujukan di atas.

SMK Negeri 3 Tuban, 14 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar bias ilmunya Ustad, Barokallah

14 Sep
Balas

Super sekali pak. Salam literasi

14 Sep
Balas

Masya Allah , semoga kita bisa menjadi murid yang baik

14 Sep
Balas

Ilmu yang bermanfaat. Tulisan bapak mengingatkan dan mengispirasi. barakallah

14 Sep
Balas

mksih ustadz atas ilmunya....mantap

14 Sep
Balas

Terima kasih atas pencerahannya...sejatinya kita belajar sepanjang hayat...jd tetap harus berguru

14 Sep
Balas

Terima kasih ilmunya, Pak.

14 Sep
Balas

Keren tulisannya pak. Semoga semakin sukses. Salam Literasi.

14 Sep
Balas

Keren ulasannya pak. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang Sholeh dan Sholeh serta berakhlak

14 Sep
Balas

salam literasi

14 Sep
Balas

mabruk alaik Ustadz

14 Sep
Balas



search

New Post