ADAB DAN AKHLAK PENUNTUT ILMU ( Bagian 2)
NIKMATNYA MENUNTUT ILMU DAN MENGAMALKANNYA
Pernahkah ketika dalam kesendirian, ada perenungan pada diri kita tentang kita dan alam sekitar yang melingkupi kita. Pernahkah kita melakukan perenungan tentang penciptaan alam semesta dan segala isinya. Pernahkah kita melakukan perenungan bahwa alam semesta ini begitu tunduk dan penuh rasa rendah diri di hadapan Sang Penciptanya Allah Subhanahuwataala. Pernahkah kita melakukan perenungan bahwa alam sekitar kita di dalam diamnya melakukan pengakuan akan kekurangan dan kelemahannya di hadapan Khaliqnya. Itulah yang harus kita ambil hikmahnya dari alam yang ada di sekitar kita. Gunung yang tidak pernah sombong dengan kebesaran dan kekokohannya. Langit yang tidak pernah congkak dengan ketinggiannya. Angin yang tidak pernah jumawa dengan kekuatan tiupannya. Bahkan awan yang dengan kekuatannya menggendong butiran air untuk dijadikan berkah berupa hujan bukan kerusakan berupa banjir dan air bah. Kerendahhatian pada makhluk ini adalah semata hikmah yang diberikan Allah kepadanya. Akankah kita akan sombong dengan apa yang kita miliki sekarang. Milik kita yang sewaktu-waktu diambil oleh Pemiliknya. Di sinilah pentingnya kita menuntut ilmu untuk menghindarkan kita dari sifat-sifat sombong dan congkak. Karena dengan ilmu yang muncul adalah rasa cinta. Kecintaan yang didasarkan dengan ilmu akan membuat seseorang memahami makna terhadap apa yang dicintainya.
Kenikmatan menuntut ilmu adalah karunia yang paling berharga dalam meniti kehidupan ini dibandingkan dengan segala keinginan kebutuhan duniawi yang sifatnya fana. Kenikmatan akan ilmu tentu semata adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita. Seluruh jalan kemudahan untuk mencapai ilmu pengetahuan adalah pemberian-Nya. Semua pencapaian kita pada ilmu terasa jauh lebih nikmat daripada apapun yang bersifat duniawi. Andai saja nikmatnya ilmu ini bukan karena pemberian-Nya, mungkin kita tidak akan pernah tahu apapun dan tidak akan mengerti apapun.
Dalam sebuah riwayat, suatu ketika seorang ahli ibadah Malik bin Dinar datang menghadap al-Hasan al-Bashry untuk belajar tentang suatu ilmu dan Malik bin Dinar langsung berkata: “Al-Hasan adalah guruku”. Begitu mulianya ilmu dan siapapun yang memiliki dan mengajarkannya, bahkan ketika belum diberikan ilmu itu dia sudah mengakui seseorang sebagai gurunya. Di zaman sekarang? Wallahua’lam. Bahkan sering kita dengar ucapan “dia adalah mantan guruku”. Sesuatu yang tidak patut terucap dari mulut kita sebagai penuntut ilmu, kalau kita menginginkan ilmu yang mendatangkan keutamaan.
Dalam sebuah riwayat yang lain, ketika ulama menyampaikan bawah ilmu dapat mendatangkan keutamaan, sebagian manusia berteriak, “Bukankah ilmu dikaruniakan untuk diamalkan?”. Maka Imam Ahmad bin Hanbal berkata, “Bukankah ilmu itu seperti apa yang telah dicapai Ma’ruf al-Karkhi?” (Ma’ruf al-Karkhi adalah seorang Wali Allah yang sangat mashur pada zamannya). Firman Allah Subhanahuwata’ala “Apakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?” (az-Zumar:9). Dari kalimat diatas menunjukkan bahwa seseorang yang berilmu akan membawa dirinya berada di sisi Allah dengan kecintaan Allah yang sepenuhnya kepadanya. Dan dengan mengamalkan ilmu yang diperolehnya, akan menjadikan dirinya sebagai teladan bagi manusia yang lain. Dan di sisi Allah, seseorang yang berilmu berbeda dengan orang yang tidak berilmu.
Mengingatkan kepada penulis sebagai guru dan penyampai ilmu juga sekaligus penuntut ilmu untuk tetap selalu menjaga ilmu ini dengan segala keutamaan dan keberkahan yang dihadirkan oleh ilmu itu untuk disampaikan kepada para murid. Dan kepada para murid mengingatkan untuk tetap menjadi penuntut ilmu yang dapat menjaga ilmu ini dengan segala keutamaan yang ada dan mengamalkannya demi perjalanan kehidupan yang selalu dinaungi oleh rahmat dan hidayah dari Allah Subhanahuwata’ala. Aamiin.
(Bersambung ke bagian #3)
Kitab Rujukan:
1. Ibnu Hajar al-‘Asqalani. “Fathul Bari, Syarah Shahih al-Bukhari: Kitab Ilmu” Jilid 2/35. Penerbit Imam Asy-Syafii. 2018.
2. Imam Al-Bukhari. “Kitab Al-Adabul Mufrad”. Pensyarah Syaikh Dr. Muhammad Luqman as-Salafi “Rasysyul Barad Syarh al-Adabil Mufrad”. Penerbit Griya Ilmu. 2009.
3. Imam Nawawi. “Adabul ‘Alim wal Muta’allim”. Penerbit Maktabah ash-Shahabah, Thantha. 1987.
4. Imam Ibnu Al-Jauzi. “Shaidul Khatir” . Penerbit Maghfirah. 2016.
Catatan: Dengan tidak mengurangi hikmah dari tulisan ini, karena kelemahan ilmu dan perangkat penulis tentang penulisan huruf arab maka pada tulisan ini tidak dituliskan tulisan Arabnya. Untuk melihat sumber asli tulisan Arab dapat dilihat pada Kitab rujukan di atas.
SMK Negeri 3 Tuban, 5 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jazakallah khairan Pak Sucipto, barakallahu Aamiin
Semoga kita jauh dari kesombongan....sudah saya follow bapak..
Membaca tentang Adab Para Pencari Ilmu, rasanya bagi saya diri ini masih jauh panggang dari api... Pengandaian awan, angin begitu memukau... mereka lebih memiliki adab ketimbang manusia. Kebodohan dan kesombongan memang sedang pada puncaknya semoga Allah mengampuni. Terima kasih atas ilmunya yang bernas. Salam.
Semoga kita mampu mendapatkan keutamaan ilmu dengan selalu mengamalkannya. Sukses, Pak.
Luar biasa, smg kira juga menjd org yg rendah hati.jauh dr kesombongan
Terimakasih pencerahannya Pak. ulasan yang bermanfaat.
Terima kasih atas renungannya, Pak. semoga sukses selalu. salam literasi
Thanks ilmunya Pak. Barakallah
Masya Alloh artikel yang sangat bagus. Barokalloh
Sangat menginspirasi, terima kasih ilmunya Pak.Saya follow nggeh.
Terima kasih atas ilmunya tentang bagaimana adab kita selalu pencari ilmu. Semoga Allah menuntun kita untuk menjadi orang yang memelihara adab dab akhlak dalam mencari ilmu.
Terima kasih atas pencerahannya,Pak. Mudah-mudahan dapat mengamalkannya.
Terima kasih ilmunya Pak. Luar biasa bagus.
Syukron ustadz.....moga berkah ilmunya
Terima kasih untuk ilmunya Pak ...
Semoga kita dapat menjauhi kesombongan.
Alhamdulillah, tambah ilmu .. makasih sudah berbagi ilmu yang bermanfaat..salam sehat dan panjang umur.
Sukses selalu ya Pak dan salam literasi.
Ilmiah banget. Terima kasih, ilmunya, Bapak.
Siip pak sudah berbagi ilmu kepada kami salam kenal dan sukses selalu
Terima kasih untuk artikel pengingatnya, Pak.
Salam literasi sukses buat bapak
Sukses selalu pak. Salam
Terima kasih pencerahannya pak. Barakallah. Sukses selalu pak
Terimakasih sudah mengingatkan. Salam literasi Pak Cip. Sukses selalu
Sangat bermanfaat pak. Sukses selalu
Siap pak
Terimakasih telah mengingatkan pak. Ilmunya sangat bermanfaat sekali.... Salam..
Terima kasih pembelajarannya..izin memfollow.
Luar biasa biasa, padat makna. Terimakasih bapak telah mengingatkan. Salam dan terimakasih telah singgah.
terima kasih bpk...sy jd merasa tidak sendiri karena msh ada yg memantau..demi kebaikan yg hrs kita lakukan..
Luar biasa tulisannya pak...menginspirasi. salam.
Mantap, artikel yang sangat bagus. Sukses sll pak.
Tulisan yang luar biasa pak, salam silaturahmi dan sdah sy follow
Ilmu yang sangat bermanfaat...sehat dan sukses selalu..
Keren Pak... perlu adab dan akhlak dalam menuntut ilmu. Begitu pentingnya ilmu dalam kehidupan... sukses selalu salam literasi...
Luar biasa tulisanya Pak. Sangat menginspirasi.
Semangat berliterasi, semoga sukses selalu.
Mantap dan sangat bermanfaat. Terima kasih Pak. Salam kenal.
Tulisan yang menginspirasi. Sukses selalu pak. Salam kenal dan salam literasi
Bagus ulasannya pak,...sukses selalu
Terima kasih . Tulisan yang sangat bermanfaat. Salam literasi
Subhanalloh... Tulisan yang bermanfaat.. Terimakasih pak apresiasi dan hadirnya... Salam literasi...
Terimakasih sahabat.mantul tulisannya
Masya Allah..kereeen pak tulisannya...informatif dan bermanfaatAdab dulu sebelum ilmuSalam kenal bapak
Terimakasih ilmunya pak , ilmu jalan menuju kebaikan, jalan menuj syurga, saat zaman para sahabat rasulullah , guru adalah orang yang sangat dihormati
Barakallah, Pak. Salam literasi.
Mantap sekali Pak
Jazakallah Pak sudah mengingatkan.. Semoga ilmu nya tambah berkah... Salam santun...
Alhamdulillah, sebuah muhasabah diri yg indah, tksh sudah berbagi ilmu, salam hormat pak...
Semangat sukses, salam literasi Bapak
Terima kasih telah mengingatkan kita bagaimana adab kita sebagai penuntut ilmu...Sukses, ya Pak, salam literasi.Saya follow ya
Terimakasih atas perhatiannya untuk mengingat kan adab dan akhlak untuk menuntut ilmu pak