ADAB GURU MENGAJAR (2)

Terdapat kurang lebih tigapuluh hal yang harus diperhatikan oleh guru, yang pada bagian kesatu kita bahas sampai ketigabelas. Selanjutnya kita bahas hal keempatbelas dan seterusnya.

Keempatbelas, guru harus mempu menjelaskan dengan baik ilmu yang dibutuhkan oleh murid-muridnya. Guru harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh murid, sehingga ilmu yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diterima dan diterapkan oleh murid.

Kelimabelas, guru harus mempu mengajarkan kepada murid-muridnya untuk menggali, menemukan dan memperdalam ilmunya. Dengan demikian guru tidak sekedar menyampaikan ilmu-ilmu yang dihafal saja, tetapi juga melatih murid untuk menggunakan akal pikirannya dalam menemukan atau menghubungkan ilmu yang satu dengan yang lain.

Keenambelas, guru harus mampu menjelaskan batasan-batasan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari oleh siswa. Dalam hal ini dalam setiap pertemuan belajar, guru memberikan batasan tujuan belajar dan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Dengan demikian murid akan lebih fokus mengikuti pelajaran.

Ketujuhbelas, guru harus mampu membawakan pelajarannya dengan tata bahasa yang baik. Dengan menggunakan tata bahasa yang baik, maka pemberian pelajaran kepada siswa akan mudah dimengerti. Alih-alih guru menggunakan tata bahasa yang tidak teratur akan membuat murid kebingungan mencerna pelajarannya.

Kedelapanbelas, guru harus mampu memberikan pelajarannya dengan bahasa yang lembut yang dapat menyenangkan murid-muridnya. Guru yang menyampaikan ilmunya dengan bahasa yang baik akan membuat pikiran dan hati siswa tenang sehingga diharapkan ilmu yang disampaikan akan dengan mudah diterima oleh siswa. sebaliknya apabila guru berkomunikasi dengan bahasa yang kurang santun akan menyebabkan suasana kelas menjadi tidak kondusif dan pada saat yang sama pikiran dan hati siswa tidak tenang dan merasa terancam. Pada akhirnya tujuan belajar mengajar pada hari itu tidak akan tercapai.

Kesembilanbelas, guru harus membawahakan pelajarannya dengan tidak tergesa-gesa sehingga murid dapat memahami dengan baik. Guru membutuhkan persiapan-persiapan sebelum melaksanakan pembelajaran seperti menyusun tata urutan pelaksanaan pembelajarannya (bisa dalam bentuk RPP). Dengan adanya acuan proses ini, maka pembelajaran akan berlangsung tertib dan tidak melompat pembahasannya.

Keduapuluh, guru harus selalu memotivasi murid-muridnya agar senantiasa giat dan disiplin belajar. Dengan motivasi untuk giat dan disiplin belajar diharapkan siswa terus semangat untuk menambah keilmuannya dan terus mengulang pelajaran yang diterima dari gurunya. Dengan pengulangan ini diharapkan ilmu yang dimilikinya akan terus berada dalam pikiran dan hatinya dan tidak mudah lupa.

Keduapuluhsatu, guru membiasakan untuk mengingatkan pelajaran yang sebelumnya pada saat akan melanjutkan pelajaran berikutnya.

Keduapuluhdua, guru harus mampu mengatur waktu mengajar dengan baik, sehingga waktu yang ditetapkan dapat digunakan dengan baik.

Keduapuluhtiga, guru harus selalu bersikap sopan pada saat mengajar dan selalu menjaga sikap.

Keduapuluhempat, guru jangan terlalu banyak gerakan yang tidak perlu ketika mengajar karena akan mengganggu konsentrasi siswa.

Keduapuluhlima, selama mengajar guru harus memberikan perhatian kepada semua siswanya jadi guru harus mempoisisikan diri di tempat yang tepat sehingga dapat memantau siswanya.

Keduapuluhenam, sebelum memulai mengajar guru membiasakan berdoa dan mengajak muridnya berdoa juga bahkan akan lebih baik lagi siswa diajak membaca ayat Al-Quran walau 1 ayat.

Keduapuluhtujuh, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran sesuai tahap-tahap yang sudah direncanakan.

Keduapuluhdelapan, guru harus menghindarkan kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan konsentrasinya terganggu, seperti sakit, gembira yang berlebihan, sedih yang berlebihan.

Keduapuluhsembilan, guru harus mampu menggunakan waktu dengan baik dan menyenangkan sehingga murid-muridnya tidak merasakan kejenuhan.

Ketigapuluh, guru harus mampu mengatur kondisi kelas dengan baik, bersih dan rapi.

Tentu saja hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru di atas, masing-masing dari guru mempunyai pandangan-pandangan yang berbeda sesuai dengan rujukan masing-masing. Tetapi secara umum kita dapat mengambil hikmah dari paparan di atas sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dalam memandang posisi kita sebagai guru. Sungguh guru adalah profesi yang sangat mulia sehingga banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh seorang guru.

(Bersambung ke bagian #10)

Kitab Rujukan:

1. Al-Quran dan Terjemahannya. Terbitan Departemen Agama.

2. Ibnu Hajar al-‘Asqalani. “Fathul Bari, Syarah Shahih al-Bukhari: Kitab Ilmu” Jilid 2/35. Penerbit Imam Asy-Syafii. 2018.

3. Imam Al-Bukhari. “Kitab Al-Adabul Mufrad”. Pensyarah Syaikh Dr. Muhammad Luqman as-Salafi “Rasysyul Barad Syarh al-Adabil Mufrad”. Penerbit Griya Ilmu. 2009.

4. Imam Nawawi. “Adabul ‘Alim wal Muta’allim”. Penerbit Maktabah ash-Shahabah, Thantha. 1987.

5. Imam Ibnu Al-Jauzi. “Shaidul Khatir” . Penerbit Maghfirah. 2016.

Catatan: Dengan tidak mengurangi hikmah dari tulisan ini, karena kelemahan ilmu dan perangkat penulis tentang penulisan huruf arab maka pada tulisan ini tidak dituliskan tulisan Arabnya. Untuk melihat sumber asli tulisan Arab dapat dilihat pada Kitab rujukan di atas.

SMK Negeri 3 Tuban, 13 September 2020