MERDEKA BELAJAR, MERDEKA MENGAJAR

Menjelang tahun ajaran baru 2020/2021 sekolah dituntut segera mempersiapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan baik dan tepat. Persiapan yang lebih baik dan matang akan menghindarkan dari ketidakberhasilan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada semester kedua tahun pelajaran 2019/2020. Karena pada saat itu di pertengahan bulan Maret 2020 sekolah dipaksa untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh karena adanya wabah Covid-19. Beberapa hal yang menyebabkan ini terjadi antara lain: 1) tenaga pendidik tidak memiliki kesempatan untuk menyiapkan materi pembelajaran; 2) sarana dan prasarana tidak siap untuk proses pembelajaran jarak jauh; 3) pendidik belum menguasai aplikasi untuk PJJ; 4) sebagian pendidik masih menganggap satu-satunya pusat belajar; 5) sebagian pendidik tidak mengetahui atau menguasai model PJJ yang efektif dan efisien; 6) adanya ketimpangan kualitas sumber daya manusia dan fasilitas yang diterima pendidik; 7) kurangnya pengetahuan pengolahan konten digital dalam PJJ; 8) peserta didik dan orang tua tidak siap dan bingung dengan kondisi sekarang; 9) peserta diri tidak mempunyai fasilitas PJJ berupa gawai yang sesuai; 10) peserta didik dan orang tua tidak mempunyai kuota dan jaringan lemah.

Beberapa sebab tersebut di atas akan menyebabkan Rencana Pembelajaran yang disiapkan untuk pembelajaran tatap muka tidak bisa diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh sehingga target pembelajaran tidak tercapai. Ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan pendidik mengenai bagaimana mengemas materi pembelajaran dalam bentuk digital.

Persiapan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) antara lain 1) sarana prasarana yang cukup, 2) kompetensi pendidik yang sesuai PJJ, dan 3) aplikasi yang sesuai dengan PJJ. Ketiga hal ini minimal ini akan melahirkan proses pembelajaran yang sesuai dengan target pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan rencana, dukungan yang cukup dan pelaksanaan yang efektif dan efisien diharapkan dapat melahirkan merdeka belajar, merdeka mengajar. Hal ini dapat terjadi karena adanya kebebasan dalam memilih sumber belajar baik oleh pendidik maupun peserta didik. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan waktu yang sangat efisien untuk mencari ilmu pengetahuan dari manapun khususnya internet untuk mendapat informasi yang diinginkan. Ini akan menggeser paradigma berpikir tentang pendidikan, bahwa guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar dan sekolah bukan satu-satunya tempat belajar. Pembelajaran masa kini dan masa depan akan mewujudkan cita-cita yang disampaikan Ki Hajar Dewantara dalam kata-kata bijaknya “Jadikan semua orang sebagai guru, jadikan setiap rumah sebagai sekolah”.

Tentu akan memunculkan perdebatan tentang merdeka belajar dan merdeka mengajar bahwa itu semata bebasnya siswa untuk mencari sumber informasi yang tak lagi mempunyai filter. Hal ini akan membuahkan pemikiran pada sisi yang berbeda untuk menyelimuti kebebasan ini. Pemikiran tentang Penguatan Karakter Peserta Didik dalam Pembelajaran Daring yang akan dibahas tersendiri pada artikel berikutnya. Salam.

SMK Negeri 3 Tuban, 3 Juni 2020 (Internal)

SMK Negeri 3 Tuban, 5 September 2020 (Published)