Ada sebagian orang yang postingannya sedih terus, lalu kita anggap dia kurabg kerjaan atau bahkan lebay. Padahal bisa jadi dia memang butuh dirangkul, butuh tempat untuk bercerita.

Ada sebagian orang yang postingannya motivasi juga inspirasi, lalu kita anggap dia berlebihan bahkan sok. Padahal bisa jadi dia posting begitu untuk ngingetin dirinya sendiri, karena dia paham sebanyak apapun penyemangat kalau dirinya sendiri tidak semangat ya sama aja bohong.

Ada sebagian orang yang postingannya agamis, lalu kita anggap sok suci. Padahal mungkin dia sedang coba nabung pahala di sosial media, siapa tahu jadi amal jariyah kalau dia sudah meninggal nanti. Semoga bukan hati kita yang mati, tidak mau menerima nasihat islami.

Ada sebagian orang yang postingannya kelihatan bahagia terus, jalan sana jalan sini ya hak dia sih, bisa jadi dia punya prinsip nikmati saja jenakanya jangan dukanya.

Ada sebagian orang yang postingannya tentang prestasinya, lalu kita anggap dia pamer atau bahkan belagu. Padahal bisa jadi, dia ingin menyemangati orang lain, membuktikan kalau semua orang boleh dan berhak bermimpi.

Ada sebagian orang yang postingannya melakolonis dan penuh kata-kata puitis, lalu kita hujat dia dengan mengatakan bucin, galau terus. Padahal dia sedang coba berkarya, nyari hal baru bukan nyari masalah.

Semoga sampai disini kita paham. Apalagi di sosial media ini. Semua orang terhubung, bukan hanya dari sabang sampai marauke namun seluruh dunia. Kita semua bebas berekspresi, tahan jari kita dan hati kita untuk menilai apa-apa yang memang belum kita ketahui kebenarannya.

Intropeksi diri saja, dia punya kekurangan kita juga sama. Selalu ingat, semua orang punya cara pandangnya masing-masing.

Jangan mudah baper di sosial media ini, kan ga seru, kalo apa-apa dibikin baper.

Intinya lakukan apapun selagi itu tidak merugikan orang lain, kalau kita merasa tidak nyaman berteman dengan seseorang, unfoll aja, sesederhana itu ko.

salam HAMASAH