Pada tanggal 22 oktober yang bertepatan pada hari santri, ini adalah moment dimana para santri berbahagia mengapa ?, karena betapa diakuinya jasa para santri untuk negara ini hingga di tetapkannya di kalender nasional indonesia.

Tapi menulisku hari ini bukan pemabahasan tentang santri karna aku sendiri bukan santri tapi aku bangga mempunyai saudara, kerabat, sahabat, teman seorang santri.

Aku menulis karena aku ingin mengingat betapa bahagianya moment pada hari ini.

Pada sore hari senja yang kulihat sangat mempesona hati, karena pendengaranku sangat mensuplay apa yang sedang diceritakan mentorku,

betapa beruntunggnya hari ini bisa duduk bersanding berdua dengannya diceritakan banyaknya rintangan menuju kesuksesan dan motivasi yang beliau berikan, dan dari kutipan kata yang disampaikan dapat aku simpulkan ialah. " Janji Allah pasti, jangan kamu menyerah di tengah jalan buatlah pleaning kedepan, kapan kamu harus sukses dan membuat sukses orang-orang disekitarmu juga, keluarlah dari zona nyamanmu, dan jangan kamu biarkan mimpi kamu diambil oleh pencuri, yang dinamakan malas, dan keputus asaan, jauhkan.

Awali semua dengan maidset yang baik minta sama Allah maka Allah akan kabulkan, klo saja harta itu bisa mendekatkanmu denganNya, kenapa tidak, mintalah, mintalah".

Betapa terbakarnya nyala api semangat ini setelah untain kata yang bermakna menyadarkan jiwa untuk terus maju dengan dorongannya.

Dan malam hari saat ku buka ponsel, ada pesan lewat wa yang membuatku tambah semangat dan menangis pula kata demi kata kuresapi apa yang ia tulis, " kamu tau? setiap angan dan cita-cita kita selalu mempunyai makna dan tujuan tersendiri, untuk sampai kesana kita butuh tangga dan salah satunya adalah doa dan usaha, jika semua anak tangga telah kita lalui, percayalah, hasil tak kan pernah mengkhianati usaha, jadikan masalah, hambatan dan rintangan menuju kebahagiaan sebagai obat bius yang membuat kita lupa akan tujuan, lalu bangun dan bangkit menata hidup dan kehidupan yang berbuah kebaikan,

Tuhan tak pernah tidur dan lupa, terhadap hambanya yang selalu merayuNya di setiap malam melalui hembusan nafas ketika sujudnya,

abaikan perkataan yang melemahkan hasrat dan semangat mewujudkan angan dan cita-cita kita, anggap itu adalah kata-kata yang keluar dari mulut orang-orang yang berkomentar tanpa landasan, dan jadikan masalah itu sebagai sekelumit masalah kehidupan yang Tuhan berikan agar kita menambah keinginan mewujudkan kebahagiaan yang satu.

Terimakasih para penyemangatku.

Salam HAMASAH