Pelajaran Bioskop
Setiap film pasti ada makna tertentu yg dibuat oleh para sutradara seperti halnya tadi malam kami bertiga nonton bioskop di XXI dengan judul film *Gundala* banyak pelajaran yang tentunya saya dapatkan dari menonton film ini
Yang pertama *Sayang keluarga*
Gundala yang bernama asli Sancaka, dari kecil sudah kerap menunjukkan kasih sayang terhadap orangtuanya. Bahkan ia selalu berusaha melindungi sang ayah dan ibu, meskipun dirinya sendiri kala itu masih berusia kurang lebih 10 tahun. Sancaka juga tak pernah membantah apa yang orangtuanya katakan. Ia sangat penurut dan amanah.
Mungkin Sutradara ini ingin memberi pesan bahwa keberadaan sebuah keluarga itu penting untuk membentuk karakter dan moral seseorang.
Yang kedua *Peduli sesama*
Menjadi patriot, sejatinya tak harus berkostum pahlawan super. Semua manusia adalah patriot ketika dirinya mau peduli dengan sesama, dan tidak segan untuk memanusiakan manusia. Sancaka memiliki ‘modal’ tersebut sedari kecil. Tanpa berpikr dua kali, ia kerap menolong orang yang butuh bantuan sekalipun tak mengenalnya. Keberaniannya tersebut memang tak jarang mendapat tentangan dari berbagai pihak. Namun, karena jiwa patriotismenya begitu besar, ia masa bodoh dengan tantangan tersebut. Sikap ini terbawa hingga ia dewasa dan akhirnya menjadi sosok Gundala. Karena di zaman sekarang ini kebanyakan orang lain lebih mementingkan diri sendiri.
Yang ketiga *Jangan mudah terpengaruh hoaks*
Beberapa scene dalam film Gundala, benar-benar memperlihatkan keadaan negara Indonesia saat ini. Mulai dari penindasan, kemiskinan, hingga hoaks yang menyebar begitu cepat. Berbicara tentang hoaks, berita bohong ini tak ubahnya ‘makanan sehari-hari’ masyarakat, terlebih saat ada momen-momen tertentu seperti Pemilu. Ketika hoaks tersebar luas, kerugian yang dialami amatlah banyak. Hoaks rentan memecah belah bangsa, bahkan lebih buruknya lagi, memicu orang-orang berlaku apatis yang enggan mempercayai fakta. Dalam film Gundala, efek tersebarnya hoaks tersebut bahkan mampu mempengaruhi nasib generasi masa depan.
Yang keempat *Tidak semua anggota dewan licik*
Gundala juga menampilkan kehidupan para anggota dewan yang salah satunya diperankan oleh Lukman Sardi. Selama ini, mungkin kehidupan petinggi negara tersebut hanya identik dengan kemewahan, tidur saat rapat, atau wakil rakyat namun tidak merakyat. Melalui karakter Ridwan Bahri, ternyata sikap anggota dewan tidak melulu sama dengan yang selama ini diparadigmakan. Ia merupakan politikus yang punya komitmen kuat untuk berlaku adil, meskipun dikelilingi beberapa politikus lain yang hanya memikirkan diri sendiri. Seharusnya itu bisa menjadi tolak ukur dan panutan bagaimana seharusnya anggota dewan bersikap dan mengabdikan diri mereka untuk rakyat.
Yg kelima *Dermawan* Di film ini, penonton juga disuguhkan dengan karakter villain atau musuh seorang mafia bernama Pengkor. Pengkor tumbuh dengan banyak keterbatasan; kakinya cacat, dan setengah wajahnya pun dipenuhi bekas luka bakar. Berbekal kemampuan ilmu pengetahuan yang luar bisa, ia sangat lihai dalam memanipulasi target kejahatannya. Namun dibalik itu semua, sosok Pengkor ternyata sangat dermawan. Ia memiliki banyak anak yatim yang dirawat hingga sukses menjadi ‘orang’ sesuai passion masing-masing. Walaupun pada akhirnya, mereka tetap dilatih untuk menjadi antek-antek tindak kejahatan juga. Tapi cukup ambil yang baiknya saja ya!
Tapi sayangnya filmnya masih ada kelanjutannya jadi tambah penasaran dengan season yang Kedua
Semoga dapat pelajaran lagi dari apa yang kita tonton
Dan semoga saya bisa produktif seperti gus rohmat yang sekelas dengan saya ditengah kesibukannya beliau pasti menulis dan ingin seperti yang lainnya bisa berliterasi yaitu “kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar).
Dan terimakasih sudah di baca sampai habis ya
Semoga kita tetap dalam kesehatan yang terjaga di sisi Allah SWT.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantaps testimoni tentang film Gundala. Selalu mampu ambil hikmah dari setiap sesuatu. Sukses selalu dan barakallahu fiik