Suci Yunita KRIP

Kita terlahir sama yang membedakan ialah tindakan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Untukmu

Untukmu

Entah sejak kapan akupun lupa, aku mulai memiliki perasaan bahagia setiap kali mengingatmu dan bertemu denganmu. Awalnya aku sempat ragu untuk meneruskan rasa ini, karena respon mu yang kurang kuat, kemudian aku mencoba meminta saran beberapa teman-teman kita kalauku satukan, pendapat mereka intinya aku harus maju masalah hasil itu nomer kesekian.

Sudah lama sekali tidak memiliki rasa seperti ini, dan sekalinya muncul ini terlihat susah seperti mengikuti kompetisi atau pendaftaran apa gitu. Daftar aja kemudian usaha, masalah hasil serahkan sama Tuhan. Perasaan itu datangnya kita bisa mengaturnya, entah kenapa orang tidak peka seperti mu yang menjadi pilihan ku.

Ada nasehat "Pertahankan orang yang patut dipertahankan", hmmm mungkin nasehat itu tidak terlalu masuk dalam pemikiranku, karena terbukti aku tetap menunggumu yang sama sekali tidak peka dengan usahaku. Kamu yang terlalu sibuk dengan dunia mu sendiri malah membuatku makin ingin masuk dalam dunia mu.

Aku pun ingin menemani dan tertawa bersamamu ketika membahas betapa asyiknya dunia yang kamu bangun itu. Sampai sekarang aku hanya bisa menjadi teman diskusi yang baik untukmu, tapi di dalam hati aku ingin kita suatu saat nanti akan berdiskusi tentang bagaimana menyatukan massa depan kita, ini adalah harapan ku karena kamu adalah harapan yang aku semogakan. Dan tahu kah kamu tidak banyak wanita yang memperjuangkankan perasaannya? Karena kebanyakan wanita ingin diperjuangkan, tapi beda denganku yang ingin memperjuangkan perasaanku, karena menyukai laki-laki itu perkara mudah, yg sulit itu mempertahankan perasaan ini akan tetap ada, menyisihkan ego dan rasa malu karena aku wanita, tapi untuk perasaan ini aku akan menyebutkan nama mu dalam doa-doaku, membuatku makin bersyukur atas perasaan ini.

Aku menikmati setiap doa dengan menyisipkan namamu, karena aku percaya hati adalah sepenuhnya milik Tuhan. Dan rasa ini pun ada karena kuasa NYA. Maka lewat DIA lah aku bercerita tentang bahagianya bisa memiliki rasa pada makhluk ciptaan NYA. Aku akan menunggu mu memiliki perasaan sepertiku. Menunggu adalah hal membosankan, tapi aku ingin melakukannya, dan menjadi tantangan untuk merubah penantian ku ini menjadi hal yang membahagiakan setiap harinya, ini harapan ku. Karena ku yakini perasaan ku sekarang adalah perasaan yang benar jadi aku yakin akan keputusanku menanti dirimu. Jangan khawatir penantianku tidak akan mengganggu masa depan yang sedang ku bangun, dan untuk mu jangan sampai penantianku menjadi beban massa depan yang sedang kau bangun.

Biarkan aku menanti dengan caraku, dan aku biarkan kau maju dengan caramu, karena perasaan itu tidak bisa dipaksakan, tapi kalau memang jodoh penantianku tidak akan sia-sia. Aku tau impian kita berbeda, karena memang kita dari dua konsentrasi yang berbeda, tapi aku ingin kita bisa menyatukannya, aku ingin ada di dalam perjuangan masa depanmu dan dengan senang hati aku akan mempersilahkanmu ikut berpartisipasi dalam perjuangan ku.

Terima kasih kedatanganmu membuatku makin tersenyum di setiap kegiatanku, kamu pasti tidak sadar atau bahkan tidak peduli tapi kamu sangat memberi dampak baik dalam perubahan sikapku, kamu tidak sadar karena kamu jauh, orang-orang disekitarku lah yang merasakan dampaknya.

Alhamdullillah, beberapa memberikan respon positif untuk perubahan ini, dan aku lebih memilih untuk menanggapi respon positif mereka daripada yang memberi respon negatif. Semua hambatan yang menjadi jarak diantara kita, tidak terlalu penting untuk ku, semoga kamu pun seperti itu, karena ketika kita survive berdua semua semoga akan menjadi mudah.

Aku tidak akan terlalu memaksa, karenaku tau takdir Tuhan selalu nyata dan bukan kebetulan, mulai dari awal kita mengenal sampai akhirnya sekarang aku yang mulai memiliki rasa cinta atau mirip semacamnya, tapi menyebutkanmu dalam doaku adalah sunah yang indah.

Namun, biarlah semua usahaku menjadi urusanku dengan Tuhanku, karena aku tak ingin memperburuk hubungan pertemanan kita. Nanti akan berakhir seperti apa, entah bersama ataupun tidak. Aku percaya Tuhan lebih tau tentang apa yang terbaik untuk kita. Tugasku dari awal munculnya perasaan ini adalah berusaha dan berdoa. Semoga ini bukan langkah yang salah di mata NYA.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post