KHADIJAH
KHADIJAH
( Kisah Rindu Yang Purba )
Oleh : Sudahri ( Kepala MI Al Imamiyah Sumenep )
Setiap insan yang Tuhan karunia rasa, tertanam gelisah, sedih serta harapan mulia menjadi kenyataan. Ada doa yang dilangitkan untuk bersama merawat cinta yang bermekaran semerbak bunga surga. Harum menyelimuti dunia. Khadijah si gadis desa yang setia, sumringah setiap pagi buta berparas indah dalam balutan kerudung putih abu-abu pergi kesekolah yang tak jauh dari rumahnya. Di desa yang jauh dari gemerlap kota. Asri dengan rerindang sejuk berjejer pohon menjadi pemanis keindahan desa para raja. Diikuti langkah sang pujaan hati yang tak henti menaruh harapan besar bersama sang dinda, Mustofa biasa dipanggilnya. Pemuda yang teguh bertanggung jawab atas segala yang diputuskan dalam hidupnya . Mereka berdua menjalin rasa tanpa ragu kelak terpisahkan oleh takdir hidup manusia. “ mas Mustofa, berjanjilah hingga kelak terus bersamaku “ lirihnya. Tak ada jawaban kata terlontar dari Mustofa kecuali meyakinkan sang putri dari pandanganya yang menunjukkan kesungguhan.
Manusia hanya berusaha, selebihnya Tuhan maha tau yang terbaik bagi hambaNya. Setelah lulus sekolah mereka terpisahkan karena Khadijah harus ikut orang tuanya pindah ke rumah asalnya di daerah Jawa Tengah. Dalam pesan singkatnya Khadijah menuliskan kata yang menjadi terakhir kalinya berjumpa dengan Mustofa “ Mas, Khadijah minta maaf. Tidak ada yang berubah, Namun Keadaaan akan memisahkan kita “. Seperti petir menyambar, Mustofa luruh dalam tangis kesedihan karena tidak menyangka akan terjadi keadaan yang tidak diharapkan. Tak ada yang dapat disesali, pertemuan dengan Khadijah adalah Kisah yang indah, kisah yang akan menjadi sejarah tumbuhnya cinta dalam hatinya. Keadaan kini sudah berubah Mustofa memiliki kehidupan bersama orang lain bukan Khadijah. Begitu juga dengan Khadijah mungkin dengan kehidupan yang jauh lebih indah ketimbang dulu saat bersama Mustofa. Entah, Seperti apapun kehidupannya, semua adalah anugerah. Hadapi hidup yang nyata didepan mata tanpa mengingat yang tidak bersama kita. Karena Kisah mereka Hanyalah Kisah Rindu Yang Purba.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerpen yang keren
Terima kasih orang baik