SEBATAS KABUT KAU MEMAHAMIKU
Di telaga Reni berdiri, menyembunyikan jemari lentik pada saku baju yang sangat tebal, mencari rasa hangat dari dingin yang menembus pori-pori kulit.
Reni tetap tenang mengatur gejolak pikiran yang kusut, memahami perjalanan kisah yang dirajut antara Dia dan Agra, menyatukan rasa demi perjuangan cinta yang bukan hal yang sangat biasa.
Reni menyadari menentang adat, dan bersembunyi di balik realita hidup merupakan melawan takdir, asa terpatri menjalani hidup bagai air yang mengalir.
Reni menatap Agra sendu. “Enggak cukupkah pengorbanan yang kubuktikan buatmu?, kamu nggak mau tahu sebesar apa ketulusan aku untukmu!”.
Reni lirih berucap.”Memahami cinta kita bagai kabut, memaknai rindu untukmu sedingin tatapan hampa, kita berada di ambang ketiadaan, rasa kita semakin jauh, cinta yang kugenggam perlahan kulepas, kini di antara kita memberi rasa cukup untuk sebuah pengorbanan”.
Reni bergumam, “Siapa bilang cinta itu buta, memilih cinta adalah hal yang luar biasa, mengikuti suara hati dan berkeyakinan untuk bahagia, namun batasanmu membuatku mengerti, pandangan kita berbeda hingga membuat nanar tujuan kita”.
“Agra saat ini, aku nggak ngerti keberadaanku di sisimu, menyayangimu dan mempertahankanmu masih kau anggap sehelai benang yang mudah putus, harapku engkau menguatkan, dan menggenggam keikhlasanku hidup untukmu, bukan ketimpangan yang aku dapatkan”.
Reni kembali menatap telaga yang tenang, sepasang mata bening tak terpejam menyambut kehadiran kabut yang semakin menebal, hingga membuat jarak pandang semakin tertutupi gumpalan kabut, rasa dingin semakin menggerogoti seluruh tubuh, air mata pun tak sanggup mengalir membeku bagai salju, hanya isak yang tertahan, memberi isyarat seiring berlalunya kabut, memaknai cukupkan!, mempertahankan dan dipertahankan harus diakhiri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar