TAK SEINDAH EKSPEKTASI
Reni membuka lipatan secarik kertas, perlahan membaca untaian kalimat dengan deret paragraph yang tersusun rapi, mata bening kini berkaca-kaca. Memang benar garis hidup sudah tertulis di tangan setiap yang melakoni kehidupan, namun tiada satu pun yang dapat menebak ke arah mana jalan yang harus dilalui.
Reni tak pernah berpikir dan merencanakan untuk mengakhiri ikatan yang telah terbina dan bukan waktu yang singkat membangun dan mempertahankan ikatan. Sekuat apapun Reni melawan rasa jenuh akhirnya benar-benar terkalahkan oleh rasa yang telah hampa.
Harapan yang besar untuk hidup bahagia bersama Angra jauh dari ekspektasi, bukan tanpa alasan Reni mengambil langkah mengakhiri ikatan. Reni terlalu lama menumpuk rasa kecewa, kesalahpahaman, keegoan, dan tuntutan Angra yang membuat Reni terbiasa memendam rasa sakit hingga perih itu tak terasa lagi bersama hilangnya rasa cinta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keputusan tepat
Benar Bunda, Salam literasi