WAKTU TAK BERJEJAK
Sindi menyusuri lorong taman, kuncup bunga melati dalam rimbunan siap mekar menebar aroma wangi. Bangku antik masih terlihat kokoh dan apik, mendorong Sindi menghentikan langkah, duduk menikmati suasana taman.
Gawai bergetar digenggaman, Sindi hanya melirik, kembali gawai bergetar, Sindi diam terpaku tak menghiraukan, hidupnya ingin bebas tak akan lagi menunggu yang bukan menjadi takdirnya.
Andra adalah bagian dari kisah hidup, bukan hal yang mudah mempertahankan hubungan yang rumit. Mencintai tapi tak saling memiliki.
Memahami, mengerti, dan saling menerima bukti pengorbanan, bibir Sindi bergumam “Sungguh Aku tak lelah dan jenuh, hanya waktu yang menghentikan perjuanganku, waktu yang menegur, agar aku tersadar”.
Andra tak dapat menolak permintaan kedua orang tuanya, sebagai bakti seorang anak, memulai hidup dengan orang yang tak pernah dicintai.
Hidup Sindi terasa hancur, dunia terasa gelap gulita, empat tahun bukan hal yang singkat membina hubungan, rasa kecewa, sedih, dan marah tak dapat dibendung, dalam tangisnya berkata “Adakah yang salah dengan hubungan kita?”
Andra hanya bisa menangis dan bersimpuh agar Sindi bersabar menunggu waktu, lepas dari belenggu kehidupan yang tak pernah Dia inginkan.
Sindi tersentak dari lamunan, berdiri beranjak pergi, gawai kembali bergetar, jemari Sindi membuka kartu dan membuang ke tempat sampah agar kisah hidup yang pahit ikut hilang tak berjejak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar