Sudarto

Banjarnegara, Jawa Tengah ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sabar Mendidik Anak

Liburan di kampung aku sempatkan waktu bertemu dengan teman di rumahnya. Teman kala masih remaja. Saat ini sudah sukses bekerja di sebuah perusahaan BUMN ternama. berkeluarga dan mempunyai tiga anak. Ia bercerita anak anaknya. Dari sisi material terbilang mapan dari semuanya. Lingkungan rumah yang terletak di kota besar, pengaruh pergaulan anak yang pertama ternyata penuh lika liku. Anak yang pertama Norman setelah lulus SMP ternama di kota X, kemudian melanjutkan sekolah di SMA Y pada kota X,

Pada saat sekolah di SMA Y. Norman berangkat berseragam ke sekolah setiap hari, namun setelah satu minggu bersekolah, bapaknya terkejut ada panggilan dari SMA Y ternyata anaknya berangkat tidak sampai sekolah. Betapa terkejutnya setiap hari berseragam berangkat sekolah ternyata tidak sampai sekolah. Setelah ditelusuri Norman berangkat sekolah mampir tidur di rumah temannya. Setelah anaknya beberapa hari tidak berangkat ke sekolah, orangtua memindahkan anaknya sekoah ke pondok pesantren. Harapan anaknya bisa berubah menjadi baik dengan bersekolah di pondok pesantren. Namun setelah di pondok pesantren selama dua minggu juga tidak betah, ia berusaha pulang dengan kendaraan umum. Kemudian orangtuanya mengembalikan lagi ke pondok pesantren. Namun selang beberapa hari juga pulang ke rumah lagi. Kemudian ustad pondok menyampaikan ke orangtua bahwa anaknya mungkin tidak cocok bila sekolah di pondok pesantren. Untuk melanjutkan pendidikan anaknya, orangtua memindahkan dari pondok pesantren ke SMA swasta di kota X. Memasuki kelas XII SMA anaknya diajak bicara akan bekerja atau kuliah. Anak bilang akan kuliah. Saat sekolah anak tetap terbiasa main bersama teman temannya hingga larut malam. Sehingga paginya ngantuk di sekolah. Anak memiliki kemampuan bahasa inggris yang bagus. Sekolah sampai mengikuti ujian. Saat pengumuman anak meraih nilai ujian tertinggi di sekolahnya.

Setelah lulus SMA, bapaknya menanyakan akan kuliah kemana, anak menjawab akan memilih jurusan Psikologi.

Untuk melanjutkan ke PTN, bapak berusaha ke toko buku membelikan beberapa buku latihan SBMPTN dan diberikan ke anaknya agar bisa untuk belajar. Menjelang ujian SBMPTN tiba, ternyata anaknya tidak berada di rumah. Bapaknya pesan pada sopir besok senin pagi antar tes Norman di kota J. Malam hari masih tidak berada di kamarnya sampai pagi hari menjelang berangkat ke kantor anak masih belun ada di rumah. Bapaknya bertanya kemana jadwal ujian belum berada di rumah. Pagi itu sudah waktunya bapak mengajak berangkat ke kantor. Kali ini berangkat lewat jalur yang berbeda kalau ketemu anaknya. Setelah berangkat ternyata melihat anaknya dan bertanya akan tes atau tidak. Kalau ikut tes segera pulang mandi dan berangkat tes. Anak pulang mandi dan berangkat mengikuti tes SBMPTN.

Setelah pengumuman tes akhirnya anaknya diterima di PTN di kota B dan kuliah sampai sekarang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen parentingnya, Pak. Salam literasi

31 Oct
Balas

Salam literasi dan SUKSES Terimakasih

31 Oct

Salam literasi

31 Oct
Balas

Salam literasi dan SUKSES mbak Risma

31 Oct



search

New Post