MENELISIK KARAKTER CALON SISWA DARI KEJUJURAN BICARA
Oleh : Sudjianto
#Gurusiana Hari Ke-206
#Tantangan Guru Menulis Hari Ke-189
//
Hari ke-empat, kami bertugas. Kami mendapatkan kembali pengalaman baru dan semakin seru. Hari itu, setelah sekitar satu jam mulai buka melayani para calon siswa baru membeli seragam, kami tiba-tiba didatangi seorang anak laki-laki.
Dengan penampilan yang sederhana, si Anak memakai hem panjang berwarna putih tulang dipadu celana panjang warna krem. Kelihatan sekali sangat serasi dengan balutan sepatu kets warna yang sepadan. Dengan sedikit rambut agak gondrong yang dibiarkan berjuntai tanpa sisiran, memberi kesan pada petugas terhadap si Anak agak sopan.
//
Saat masuk ruangan, tanpa memberi salam apapun, langsung membuat kami sudah bisa memberi kesan bahwa si Anak kurang berkarakter. Kesan itu semakin mendekati kebenaran, tiba-tiba saat itu dengan nyantai langsung duduk di kursi plastik. Padahal kami sama sekali belum berkata apa-apa, jangankan menyuruh untuk duduk. Namun, akhirnya kamipun mahfum,
“Ada apa ya Nak…?!” Tanya si petugas penerima tamu, “Mau membeli pakaian seragam Pak” Jawabnya. Lanjut si petugas, “Loh, bukannya kamu yang kemarin lusa sudah datang bersama temanmu. Jika tidak salah berasal dari SMP yang sama dan alamat yang sama ya Nak…?!” Jawab si Anak kali ini dengan sopan “Nggih, Pak”
Temanmu tadi sudah ambil dengan uang sesuai pesanan, lanjut si Petugas. “Tapi, Pak, anu…anu… uang saya” Sahut si petugas, “Anu… anu….bagaimana Nak…?” Belum sempat menjawab pertanyaan si Bapak, kembali si Bapak meneruskan pertanyaannya. “Kamu diberi uang oleh orangtuamu berapa ?” Jawabnya, “Hanya separo, Pak?” Jawabnya tanpa ekspresi bahkan membuang mula seolah-olah ada beban.
//
Benar juga, ketika dicecar pertanyaaan si petugas, ternyata si Anak tidak jujur menyampaikan informasi apa adanya. Jika tadi menyampaikan uang yang diberika oleh orang tuanya separo, ternyata sudah jangkep (penuh), sesuai nominal pembayaran yang ditetapkan. Hanya si Anak tidak ingin membayarkan semua. Petugas juga tidak tahu kenapa si Anak sampai berulah begitu. Yang sangat-sangat jelas, Dia menipu petugas, sekaligus dia akan membohongi orang tuanya, dengan membayar hanya separo saja.
Astaghfirulloh
//
Inilah kesan dan catatan petugas terhadap beberapa calon siswa yang dapat ditelisik sejak awal, sebelum proses KBM dengan model PTM dimulai pada bulan Juli mendatang.
Sebuah catatan pendidikan karakter yang harus menjadi prioritas penanganan dan perhatian bersama oleh para pendidik. Meski Pandemi COVID-19 masih mengintai kita, namun kita harus tetap jaga semangat dan secara maksimal membina pendidikan karakter peserta didik. Semoga generasi penerus bangsa ini tetap berkarakter sesuai impian para pendahulunya. Aamiin....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah. Artikel telah tayang. Tks, admin. Salam sehat selalu. Aamiiin