DONOR DARAH DI MASA PANDEMI ( TAGUR-193)
DONOR DARAH DI MASA PANDEMI
Oleh: Suesilowati Sukirman
***
“Assalamualaikum” terdengar sebuah suara yangs sangat khas di hatiku.
“waalaikumsalam”
“Kok sudah pulang bang “? sahutku beriring tanya.
Tak seperti biasa, abang sudah pulang dari mesjid sebelum sholat isya selesai, membuatku bertanya-tanya.
“Apa terasa lapar?” tanyaku lagi pada laki-laki hitam manis ini berulang
“Mau pamit aja, nanti setelah sholat isya, mau langsung ke rumah sakit… mau donor darah” jelasnya panjang lebar padaku.
“Tapi kan belum makan” timpal ku.
Hari ini kami baru saja puasa sunnah senin seperti biasa, dan abang belum sempat makan berat saat berbuka tadi. Ini membuat ku tidak nyaman saat ia menyampaikan ingin melakukan donor darah.
“Makanlah dulu” bergegas kusiapkan kebutuhan makannya secepat power rangers…lebay
“Insyaallah…tidak apa-apa, nanti kan juga akan diperiksa oleh dokter sebelum donor dilakukan” seperti tau kecemasanku, abang menenangkanku.
Melakukan donor darah, memang bukan hal baru bagi abang; lelaki hitam manis kekasih ku ini. Sebelum pandemi, minimal enam bulan atau setahun sekali ia berusaha untuk melakukan donor darah, atau bila ada informasi orang yang membutuhkan donor darah yang sesuai dengan golongan darahnya, insya allah beliau berusaha ikut serta membantu.
Suamiku ini selalu punya pikiran yang unik, terkait donor darah ia sering mengatakan, kita tak punya banyak kelebihan untuk bisa di sumbangkan, ini darahkan Allah yang kasi kalau ada yang butuh…bismillah kita kasi aja, insya allah nanti Allah kasih lagi darah untuk kita, dimana coba ruginya kata beliau.
Aku sering iri padanya. Pernah suatu hari aku ingin ikutan mencoba menjadi pendonor, setelah periksa sana sini ternyata HB darahku yang kurang dan kondisi vertigoku membuyarkan semua mimpi.
Bersama seringnya abang melakukan donor, aku jadi tertarik untuk menjelajahi dunia informasi maya tentang berdonor darah di masa pandemi. Ternyata saat ini pasokan darah yang tersedia di PMI jauh menurun, karena banyak orang yang kurang berani untuk melakukan donor darah.
Oleh karenanya berdasarkan informasi yang kubaca, saat ini dalam pelaksanaan pengambilan darah dari para pendonor pihak PMI sangat memberlakukan protokol yang ketat, termasuk sangat ketat dalam pelaksanaan 5M dan protokol kesehatan lainnya.
Terdapat beberapa prosedur yang harus dijalani calon pendonor sebelum mendonorkan darahnya, seperti menjalani pengecekan suhu tubuh. Apabila suhu tubuh pendonor kurang dari 37,5 C, maka proses donor darah bisa dilanjutkan. Sebaliknya, jika suhu tubuh calon pendonor lebih dari 37,5 C, maka tidak diperbolehkan melakukan donor darah.
Selanjutnya, pendonor juga harus mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan, menjalani pengecekan kadar hemoglobin (Hb) dan tekanan darah, serta menerapkan physical distancing selama proses donor darah berlangsung.
Pendonor juga diwajibkan menggunakan masker. Sedangkan petugas donor darah diharuskan menggunakan alat pelindung diri (APD) selama proses donor darah berlangsung. Selain menjalani prosedur tersebut, setiap pendonor juga harus memenuhi persyaratan seperti, sehat jasmani dan rohani, berusia 17 hingga 65 tahun, memiliki tekanan darah dalam batas tekanan sistolik 100-170 mmHg dan diastolik 70-100 mmHg, dan memiliki kadar Hb normal, yaitu 12,5-17,0 g%.
Selama pandemi virus Corona, setiap orang yang memiliki riwayat kontak dengan orang yang didiagnosis atau diduga terinfeksi Covid-19 selama 14 hari terakhir, dan mengalami demam, batuk, pilek, sulit bernapas dan beberapa gejala lainnya yang mengarah pada Covid-19 tidak diperkenankan mendatangi lokasi donor darah.
Dengan aturan dan protokol ini, insyaallah kita masih aman untuk berdonor di masa pandemi…bismillah.
Ketersediaan darah yang memadai, adalah suatu bentuk kesiapsiagaan pihak kesehatan dalam mendukung upaya-upaya kuratif di masa pandemi seperti sekarang ini, dimana banyak sekali pihak-pihak yang membutuhkan bantuan tambahan darah sebagai salah satu upaya pengobatannya.
Bersama hari kemerdekaan, kiranya bentuk rasa merdeka bisa kita ejawantahkan dengan cara berdonor darah, mari membantu sesama dengan berdonor darah (yang merupakan karunia Allah), jangan ditahan… insyaallah dengan berdonor makin sehat dan bugar.
Untuk abang tercinta…lov banyak-banyak dan sehat selalu sayangku. Kau telah memerdekakan hati dengan berbagi.
Semoga indonesia semakin sehat dan pandemi segala berakhir…Aamiin Ya Allah.
Jakarta, 16 Agustus 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya
Keren ulasannya
Keren ulasannya
Keren ulasannya
terimakasih bunda yang atas supportnya selalu pada diriku..sehat selalu bunda