Sugeng Rahayu

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Maaf

Maaf

Oleh: Sugeng Rahayu

Penulis adalah peserta pelatihan menulis buku "Sagusabu" Pangkalan Bun

Meninggalkan atau bertahan. Sulit dan menyakitkan. Tapi harus dilakukan. Seperti saat itu. Meninggalkanmu sendiri. Menuju tempat baru. Dengan wajah-wajah baru.

Kota Malang selalu di hati. Di sanalah hati ini kutinggalkan untukmu. Di sanalah harapan-harapan kubangun bersamamu.

Demi nanti yang lebih menjanjikan. Itulah harapan awal saat kulangkahkan kaki dari kota ini. Mencoba mewujudkan mimpi remajaku bersamamu. Mimpi anak muda. Yang kelak tidak akan pernah kuwariskan pada cucu-cucuku.

Berharap dirimu selalu setia. Hanya akulah yang mempesona di dalam hatimu. Menghiasi setiap relung hati dan irama indah denyut nadimu. Saling melengkapi, memiliki, dan mengasihi. Itulah mimpiku bersamamu.

Bukan tentang salah siapa. Jodoh, maut, dan rezeki adalah rahasia Sang Pencipta. Mungkin mimpi mudaku terlalu sederhana.

Harapan denganmu, adalah mimpi manis setiap malamku. Menemani setiap langkah kaki ini. Tergambar jelas wajah cantikmu..Merdu suara dalam setiap teleponmu. Indah kata-kata dalam deretan pesanmu. Penawar lelah dan sakitku. Hingga saat itu tiba. Pulang. Iya sayang, aku pulang.

Malam ini aku kembali ke kota ini. Setelah tiga tahun harus meninggalkanmu. Setumpuk rindu kubawa pulang bersama ragaku. Berharap cantikkmu selalu buatku.

Rumah itu masih tetap sama. Berdiri rapi di ujung Jalan Veteran. Menghadap terbitnya Surya di pagi hari. Mataku tertuju pada bangku kayu di sudut rumah. Tergambar indah dalam ingatan. Kita sering habiskan Sabtu malam ditemani hangatnya teh tawar racikan lentik jemarimu. Kenapa harus teh tawar? karena minum teh tawar sambil memandangmu, sudah menjadikanku kelebihan kalori. Bodoh tapi manis. Lupakan kebodohanku di masa itu.

Lamunan itu sirna. Senyum manis itu masih menyapa.

“Maaf”

Itulah ucapmu dalam pelukkan terakhir buatku.

Aku tersadar dan meralat kembali mimpi-mimpiku bersamamu. Menjalani yang ada tanpa sesal.

Saling melengkapi. Kamu yang cantik. Tidak akan sempurna oleh hadirku. Karena kamu sudah cantik. Faktanya memang seperti itu.

Saling memiliki. Aku milikmu. Kamu milikku. Indah banget yang ini. Nyatanya kamu bukan milikku. Ada yang telah memilikimu selain diriku.

Saling mengasihi. Kasih sayangku akan selalu buatmu. Walau aku tau kamu bukan hanya mengasihiku. Tapi juga kasihan padaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpennya keren. Baqhasa enak dipahami dan ceritanya mengalir lancar. Luar biasa

24 Jul
Balas

Makasih pak Murman,, masih belajar

24 Jul



search

New Post