Sadumuk Bathuk,Sanyari Bumi(Kisah patut diteladani)Tantangangurusiana hari ke 45
Wonten malih tuladhan prayogi
Satriya gung nagari Ngalengka
Sang Kumbakarna namane
Tur iku warna diyu
Suprandene nggayuh utami
Duk awit prang Ngalengka
Dennya darbe atur
Mring raka amrih raharja
Dasamuka tan keguh ing atur yekti
De mung mungsuh wanara
Terdengar nyanyian membahana,teriring bunyi genta dan swasana agung,menggambarkan dasyatnya pertempuran dua kesatriya di medan laga.Rama Wijaya hampir kehabisan akal melihat lawan tandingnya,Kumbakarna merangsek maju bagaikan raga berbalut baja.Panah yang memutuskan kedua tangan Kumbakarna,tak mampu menghentikan perlawanannya.Ia tetap maju bertempur,mengandalkan kedua kakinya.Bahkan walaupun kedua kakinya pun sudah patah,Kumbakarna masih menggelindingkan badannya terus maju berjuang.Dan.pada akhirnya Kumbakarna gugur dengan tubuh yang terpotong – potong,sebagai kusuma bangsa,memegang janji setianya, membela tanah kelahiran,tanah airnya.
Luar biasa,seorang raksasa berjiwa kesatriya yang mempertahankan tanah tumpah darahnya,sampai titik darah penghabisan.Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi,ketika harga diri disentuh,dan sejengkal tanah dikuasai,jiwa kesatriya siap mati membela Ibu Pertiwi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar