Sugih Permono

Sugih Permono lahir di Medan pada tanggal 22 Agustus 1967. Saat ini tinggal di Jl. Ir. H. Juanda No. 47 Binjai. Tugas di Politeknik LP3I Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
RAPAT DAN DISKUSI DI HMI (Kisah-kisah di HMI ke-6)
dari kiri ke kanan, Bg Hasratuddin, Bg Hasruddin, Bg Sofyan, Bg Ali Asmin Marpaung, Bg Yusuf Nasution, Bg Sudirman, Bg Jasmidi, ________, Sugih Permono

RAPAT DAN DISKUSI DI HMI (Kisah-kisah di HMI ke-6)

RAPAT DAN DISKUSI DI HMI

Masih ingat dengan jelas, saat HMI Komisariat FPMIPA IKIP Medan melaksanakan RAK (Rapat Anggota Komisariat) di Student Center HMI Cabang Medan, sekitar tahun 1986. Aku mulai mengikuti rapat-rapat di HMI, penuh dengan perdebatan dan dinamika ala mahasiswa. Kritis, tajam, bebas, panas namun tetap dalam suasana persahabatan.

RAK Komisariat mendiskusikan dan mengkaji tiga isue penting, sama seperti permusyawaratan puncak organisasi manapun. Pertanggung jawaban pengurus, penyusunan program kerja dan pemilihan ketua umum. Tahapannya dilaksanakan secara bertahap, karena penyusunan program hanya bisa dilakukan dengan terlebih dahulu mengevaluasi apa yang terjadi sebelumnya, kita tahu apa persoalan kita, dimana kekuatan dan kelemahan kita, peluang dan hambatan. Pemilihan ketua umum juga harus dilakukan setelah program kerja ditetapkan, karena kita ingin memilih pemimpin yang bisa melaksanakan program kerja tersebut.

Ku ingat, LPJ tidak maksimal dilaksanakan karena ketua umum tidak hadir, apa penyebabnya kurang jelas. Tapi akhirnya pengurus yang ada, Bg Hasruddin, Bg Sudirman, Kak Khairina, Kak Ivo dan yang lain yang mengambil alih pertanggung jawaban itu. Dengan ketua umum komisariat waktu itu Bg Abduk Wahab aku tidak sempat bertemu di kampus, tapi sempat bertemu saat acara rujak party di Selesai Langkat di rumah Kak Gulma Sugiarti. Tapi dengan Kak Meihati Syam (almh) ketua kohatinya, aku sering bertemu di kampus. Kak Meihati, banyak memberi semangat pada kami yang muda-muda waktu itu. Semoga beliau ditempatkan pada tempat terbaik di sisiNya.

Ada dua kandidat, calon ketum yang tampil dalam pemilihan. Bg Hasruddin dan Bg Sudirman. Sebenarnya sebagai anggota muda HMI, aku belum punya hak suara, tapi disepakati waktu itu, bahwa kami-kami yang masih anggota muda sudah boleh ikut dalam pemilihan. Sebuah penghargaan, mungkin ingin memberikan motivasi bagi kami. Aku lupa memilih siapa waktu itu, apakah Bg Hasruddin atau Bg Sudirman. Karena waktu itu aku simpati dengan Bg Hasruddin, tapi Bg Dirman juga punya kelebihan tertentu. Tapi kemudian yang menang adalah Bg Sudirman, terpilih menjadi ketua umum komisariat FPMIPA IKIP Medan, kalau tidak salah periode 1986-1987.

Apa yang menarik dari RAK di HMI. Yang paling kuingat adalah sistim pemilihan langsungnya itu. HMI menggunakan sistem pemilihan lansung dalam pemilihan Ketua Umumnya, sejak di tingkat Komisariat, Cabang sampai ke PB HMI. Beberapa organisasi, seperti KNPI, OKP, Ormas, sampai pemilihan Presiden waktu itu dilakukan dengan sistem perwakilan. Mereka akan memilih beberapa orang yang disebut Formateur, yang kemudian memilih siapa yang akan menjadi ketua umum. Seperti Presiden waktu itu masih di pilih oleh MPR. HMI adalah organisasi yang sangat awal sekali memilih pemimpinnya dengan sistem pemilihan langsung.

Akibat sistem pemilihan langsung ini maka sistem kepengurusan di HMI bersifat presidensial. Bahwa ketua umum terpilih menyusun kepengurusan, dan para pengurus bertanggung jawab kepada ketua umum, sementara ketua umum bertanggung jawab kepada anggota, sebuah sistem kepengurusan yang sangat demokratis. Sistem presidensial memberikan ketua umum kewenangan yang besar. Ia berhak mengganti pengurusnya, dan menentukan arah perjalanan organisasi. Sistem sangat signifikan untuk membentuk karakter kepemimpinan seorang kader. Namun ketika RAK, ketua umum lah yang bertanggung jawab, bukan pengurusnya. Maka LPJ itu di awali dengan Laporan Umum ketua umum, baru kemudian laporan bidang-bidang, namun tetap tanggung jawab ketua umum. Tidak ada pertanggung jawaban ketua bidang.

Sayang sekali, saat ini pemahaman seperti itu tidak difahami dan tidak di jalankan oleh adik-adik di HMI. Maka RAK, Konferensi maupun Kongres berjalan berhari-hari, berminggu bahkan berbulan. Karena setiap bidang memberikan laporan, lalu di evaluasi sampai berhari-hari. Yang sangat tidak pas, justeru laporan ketua umum dilaksanakan di akhir. Padahal, bidang-bidang itu bekerja berdasarkan kebijakan ketua umumnya.Tapi itulah, mereka tentu punya penjelas untuk perubahan itu.

Kembali ke RAK, setelah RAK selesai, selanjutnya di susun kepengurusan dan Bg Hasruddin menjadi Ketua bidang PA (Pembinaan Anggota) dan aku ikut dalam kepengurusan itu, Departemen Pembinaan Anggota. Masih ingat betul saat kami akan mengadakan diskusi mengenai masalah kenegaraan di mana nara sumbernya Bg Zahrin Piliang, Ketua Umum HMI Cabang Medan periode 1985-1986, mahasiwa di jurusan PMP, FPIPS IKIP Medan. Bg Hasruddin mengajak saya ke rumah kost Bg Zahrin, dekat perkuburan di Jl. Guru Patimpus, meminta kesediaan Bg Zahrin menjadi narasumber. Kegiatan itu dilaksanakan di Gedung Aceh Sepakat, dekat kampus Merbau.

Bg Zahrin tampil memikat, masih mahasiswa namun sudah sangat fasih bicara soal masalah-masalah kebangsaan, dan aku tertarik. Aku bertemu kembali dengan Bg Zahrin saat beliau menjadi instrukturku di Latihan Kader I HMI, untuk selanjutnya sampai hari ini aku masih terus menjadikan beliau sebagai seorang guru sekaligus sahabat. Aku mengikuti Bg Zahrin terus, sampai aku tahu setiap kali Bg Zahrin pindah rumah, bahkan sudah beberapa kali aku singgah di rumah keluarga Bg Zahrin di Pasar Sorkam, Tapanuli Tengah. Aku menjadi pembawa acara saat Bg Zahrin melaksanakan resepsi pernikahan putra pertamanya, dan Bg Zahrin memberikan sambutan mewakili keluarga, saat aku melaksanakan resepsi perkawinan putri pertama ku.

Persahabatan dengan Bg Zahrin sangat kualitatif, aku mewarisi beberapa metode training yang selalu ia gunakan saat memberikan materi dalam training-training HMI. Parsipatory Training, Structure Experience, dan metode Brain Storming nya. Bg Zahrin sendiri telah menyatakan kepada teman-teman instruktur, bahwa aku mampu dan sah dalam mewarisi kemampuannya tersebut. Kini kami tengah mempersiapkan sebuah dokumen atau buku, yang berisikan pengalaman-pengalaman kami dalam mengelola pelatihan, mungkin bermanfaat untuk generasi mendatang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ini ga pakai tag #Tantangan hari kesekian Mas?

17 Apr
Balas



search

New Post