Terjun bebas di hari ke lima puluh

Disebabkan oleh karena ketiduran

Akhirnya remidi tanpa mengeluh

Hari ke enam puluh sampai dengan konsekwen

Jika teringat saat terjun di hari ke lima puluh sekitar akhir bulan maret karena rasa kantuk yang berat dan akhirnya ketiduran lantas tiba-tiba terbangun jam 24. 25 betapa kaget dan muncul juga rasa sedih serta penyesalan.

Tantangan menulis yang sudah mencapai lima puluh hari bukanlah hal yang ringan. Ide yang selalu dipikirkan tidaklah mudah. Konsekwensi waktu benar-benar harus dijalankan dengan kedisiplinan. Dari pengalaman tersebut saya berusaha untuk menulis tidak malam hari menjelang tidur karena hanya merenung mencari ide sambil rebahan sekitar jam 21 lalu tanpa disadari malah jadi ketiduran.

Akhirnya remidi saya jalani dengan penuh konsekwen. Yang secara kebetulan aktvitas sekolah diliburkan akibat corona sehingga banyak waktu yang bisa kita luangkan untuk menulis. Begitu juga saat memasuki bulan ramadhan. Waktu yang saya luangkan kebanyakan di pagi hari setelah solat subuh hingga waktu dhuha tiba. Bila ada gangguan bisa di siang hari dan berusaha tidak menulis di malam hari. Alhamdulilah dengan penuh kedisipilinan waktu akhirnya tantangan menulis hari ke 60 bisa tercapai dengan lancar. Semoga bisa berlanjut sampai hari ke 90 dimana kondisi waktu akan mengalami perubahan dan rencana pemerintah aktivitas sekolah akan efektif kembali.