Selama pembelajaran di rumah kegiatan pertemuan di sekolah hanya dilakukan sekali sekali saja seperti diantaranya penjelasan tentang ppdb ke SMA/SMK. Kegiatan lainnya dilakukan secara daring. Saat pertemuan di sekolah secara kebetulan tidak ada yang bisa mengantar, otomatis perjalanan dilakukan dengan menggunakan angkutan umum atau naik angkot. Ketika naik angkot hanya saya sendiri penumpangnya. Begitu juga ketika angkot sudah berjalan banyak angkot yang melintas di jalan rata-rata sepi penumpangnya bahkan kosong tanpa penumpang.

"Pak, bagaimana jumlah penumpang saat penyebaran corona ini", tanyaku ketika berada di dalam angkutan umum. Driver angkot bilang : "wah sepi sekali bu, sudah dapat lima penumpang saja sudah alhamdulilah". Sekarang kalau saya tidak beroperasi dari mana pendapatan yang saya peroleh bu"?.

Terbayang oleh ku jawaban driver tersebut, berapa jumlah penghasilan yang di dapat sehari-harinya. Ini diakibatkan karena masyarakat dianjurkan selalu tinggal di rumah agar penyebaran corona semakin menurun. Walau kondisi seperti ini para driver angkot tetap beroperasi demi menghidupi keluarganya.

Ya Allah semoga penyebaran virus ini berakhir dengan secepatnya sehingga kehidupan normal dapat berlangsung dengan lancar seperti sedia kala. Aamin