#Menulis hari ke-406

Kabar duka menyelimuti dunia bulutangkis Indonesia dengan berita meninggalnya Markis Kido.

Markis Kido meninggal dunia dengan dugaan serangan jantung pada Senin 14 juni 2021.

“Innalillahi wa inna ialihi rajiuun. Telah meninggal dunia salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido,” demikian kabar duka disampaikan pihak PBSI melalui akun resmi Twitter @INABadminton, Senin 14 juni 2021.

Pihak PBSI mengajak para pecinta bulutangkis Indonesia untuk mendoakan almarhum Markis Kido.

“Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tulis PBSI lebih lanjut.

Meninggalnya Markis Kido, sangat membuat duka yang mendalam bagi pecinta bulutangkis di tanah air. Terlebih dalam waktu yang tak lama, para juniornya akan berjuang di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Masih ingat bagi kita, Markis Kido adalah salah satu pahlawan Indonesia ketika merebut medali emas di ajang Olimpiade Beijing 2008 di sektor ganda putra berpasangan dengan Hendra Setiawan.

Selain meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido yang berpasangan dengan Hendra Setiawan juga pernah mendulang emas di kejuaraan BWF World Championship pada tahun 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemain yang memiliki tubuh agak gempal namun sangat lincah, memulai karir profesionalnya di bulutangkis pada 2005. Saat itu ia langsung berpasangan dengan Hendra Setiawan.

Bersama pasangannya Hendra Setiawan yang kini menjadi rekan duet Mohammad Ahsan itu, Markis Kido telah berhasil menyumbangkan tujuh medali emas. Salah satunya adalah medali emas Asian Games 2010.

Diketahui, Markis Kido lahir di Jakarta, 11 Agustus 1984 dan meninggal dunia dalam usia 36 tahun.

“Selamat jalan Kido!” tulis akun PBSI. Masyarakat Indonesia akan selalu mengenang jasa dan kepahlawananmu dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia.”

Sumber. PBSI

Pariaman, 15 Juni 2021