Kekhawatiran Menurunnya Moral Generasi Millenial
#Tagur hari ke-395
Tantangan Gurusiana
Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan moral dalam keluarga mulai luntur. Arus globalisasi menyerang di segala aspek kehidupan masyarakat.
Tidak hanya masyarakat kota tetapi juga masyarakat pedesaan. Siaran-siaran televisi dan hadirnya android, menjadi salah satu faktor penyebab lunturnya nilai-nilai agama, moral dan budaya di tengah masyarakat.
Mereka yang lahir pada tahun 1990-an ke atas sering disebut generasi millenial yang dianggap memiliki banyak sisi buruk oleh generasi sebelumnya. Dimana akhir -akhir ini banyak terjadi kasus-kasus asusila yang dilakukan oleh kalangan remaja, utamanya kalangan pelajar. Entah itu kasus bullying, pelecehan atau kasus-kasus lainya.
Menurut generasi sebelumnya, bahwa generasi millenial sekarang tumbuh ke arah yang lebih buruk. Mereka narsis, penggila gadget, egois, dan manja.
Berbagai fakta negatif mengenai generasi millenial pun sudah sangat terlihat oleh kita di antaranya memiliki sikap yang cenderung mementingkan diri pribadi dan tidak peduli terhadap lingkungan sosial.
Apakah saja kira-kira penyebab menurunnya moral generasi millenial yang berkualitas, saat ini?
Menurut penulis penyebab rusaknya moral generasi millenial diantaranya adalah:
1. Kurangnya pengawasan orang tua
Peran orang tua dalam menciptakan generasi muda berkualitas sangatlah penting. Pengawasan orang tua merupakan faktor utama dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
Namun, apa jadinya jika pengawasan orang tua terhadap anaknya kurang? Mungkin yang terjadi adalah anak akan terjerumus dalam pergaulan bebas, sehingga dapat merusak akhlak anak.
Apabila anak memiliki akhlak yang tidak baik, mungkinkah dia menjadi generasai millenial berkualitas? Jawabnya adalah tidak mungkin. Dia akan menjadi beban orang tua, bahkan hanya menjadi sampah masyarakat.
2. Penyalahgunaaan gadget
Saat ini hampir setiap anak memiliki gadget. Kebanyakan anak-anak cenderung sibuk dengan gadgetnya. Apalagi selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) sulit mengontrol anak-anak. Apakah mereka betul-betul belajar daring dengan benar atau malah main games.
Kekhawatiran orang tua terhadap penggunaan gadget pada anak pasti ada. Apalagi orang tua sibuk bekerja di luar rumah, dan tidak bisa mengontrol anaknya belajar. Pada saat gadget digunakan anak, ada saja konten negatif yang muncul sehingga dapat merusak moral anak seperti misalnya konten pornografi, atau gadget digunakan anak untuk main game sampai lupa waktu.
Disini menurut penulis bisa merusak moral generasi millenial. Untuk itu perlu pengawasan dari orang tua, dengan cara membatasi penggunaan gadget.
3. Pengaruh media sosial/dunia maya
Hampir semua anak-anak Indonesia telah mengenal dan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter.
Dewasa ini banyak berita mengenai penyimpangan remaja terhadap media sosial, sehingga dapat mengakibatkan rusaknya nilai moral serta ilmu agama pada mereka. Jadi, perlu adanya pengawasan dari orang tua terhadap anaknya dalam menggunakan media sosial agar tidak terjadi penyimpangan.
4. Ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar
Karena tuntutan hidup dan tuntutan zaman, saat ini orang-orang cenderung tidak peduli terhadap lingkungannya. Padahal peduli terhadap lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai sebuah kontrol masyarakat dalam mencegah kejahatan sosial, dan mencegah terjadinya kerusakan moral.
Dalam lingkungan, kita bisa belajar untuk saling menghargai dan mengingatkan terhadap sesama, agar tidak terjadi perselisihan yang tak diinginkan.
5. Pengaruh tontonan televisi
Tontan televisi juga dapat penyebab merosotnya moral generasi millenial . Sekarang ini banyak sekali acara televisi yang menayangkan adegan yang kurang mendidik yang dapat merusak moral anak-anak millenial.
Misalnya acara televisi yang menayangkan anak-anak yang masih belia sudah berakting pacaran dalam film. Sadar atau tidak semua itu sangat berpengaruh bagi generasi muda, karena semua adegan akan ditirunya. Sehingga tidak jarang kita mendengar informasi terjadinya kasus asusila di kalangan anak-anak remaja.
Salam literasi
Pariaman, 04 Juni 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ulasannyo Uda.. itulh tantangan terbesar dan paling berat yang harus dihadapi oleh orang tua sekarang... Solusinya keteladanan dalam keluarga, ketegasan, dan memasukkan anak ke sekolah islam,, itulah solusi sederhananya... Sukses selalu
Iya betul sekali Pak Bur....sebagai orang tua kita harus bijak mengawasi anak kita.
Artikel yang keren Pak
Terima kasih Bu
Infomatif dan mencerahkan mas. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS. Tetap terapkan minimal 3M agar kita tetap sehat dan terhindar dari virus korona. Salam sehat dan sukses selalu buat Pak Suhaimi Azis sekeluarga.
Terima kasih Pak Yon, insyaAllah selalu patuhi prokes kesehatan pak.
Ulasan yang sungguh kereeeen menewen. Terimakasih pak. Barokallah
Terima kasih bun apresiasinya...salam sukses buat bunda.
Ulasan yang mewakili kekhawatiran saya, Pak. Saya membacanya jadi berdebar-debar. Mungkin terlambatnya pendidikan adab pada para milenia.
Mungkin juga pak...semoga generasi millenial menjadi generasi beradab dan bermoral dan punya karakter yg baik.
Ulasan yang mantap dan informatif. Sukses selalu Pak Emi.
Terima kasih Bu Hen
Mantap ulasannya. Semoga banyak pihak peduli dengan moral generasi saat ini.
Terima kasih apresiasinya Bu Nur. Semoga saja iya agar generasi mellinial memiliki moral dan akhlak lebih baik.
Keren ulasannya Pak Suhaimi, termasuk aku juga sangat khawatir terutama Akhra Pak.
Terima kasih Bu Via ada sosialisasi PPDB bu Via apakah Akhra telah mengikutinya.
Ulasan lengkap. Mari SKSS sahabat gurusianer
Terimakasih pak..ayook SKSS
Ulasannya mantap keren pak Suhaimi, infomatif dan mencerahkan. Berpijak dari ulasan itu, tugas guru ke depan semajin berat, karena madalahnya akan semakin.rumit dan kompleks. Karena itu sebagai guru, kita harus selalu belajar dan belajar. Tetap sehat dan sukses selalu
Betul sekali pak Rony tugas guru semakin berat, kita tak bosan-bosan mengarahkan anak didik kita kepada jalan yang benar, supaya akhlak dan moralnya menjadi lebih baik.